Mohon tunggu...
MUHAMMAD RIZQIE ANANDA
MUHAMMAD RIZQIE ANANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikir Ekonomi Baru dalam Era Pasca Krisis Keuangan Global 2008

17 Oktober 2023   20:28 Diperbarui: 20 Oktober 2023   06:48 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis keuangan global tahun 2008 adalah salah satu peristiwa ekonomi paling mematikan dan berdampak luas dalam sejarah modern. Dampaknya tidak hanya terbatas pada sektor keuangan, melainkan juga merembet ke seluruh lapisan masyarakat, mempengaruhi pekerja, perusahaan, dan negara-negara di seluruh dunia. Krisis ini telah mengubah lanskap ekonomi global secara dramatis dan mendorong para pemikir ekonomi untuk merenungkan ulang prinsip-prinsip dasar dan model-model yang telah ada selama beberapa dekade.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

Pre Krisis Ekonomi 2008 

Sebelum terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008, terdapat beberapa fenomena yang dapat dijelaskan dan dikaitkan dengan asumsi Financial Development. Salah satu fenomena tersebut adalah peningkatan akumulasi kredit dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat di Amerika Serikat (AS) dalam rentang waktu tahun 2000 hingga 2006.

Salah satu faktor penyebab terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 adalah kegagalan Financial Development dalam mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Financial Development sendiri didefinisikan sebagai kombinasi dari depth yaitu ukuran dan likuiditas pasar, access yaitu kemampuan individu untuk mengakses layanan finansial, dan efficiency atau kemampuan suatu institusi untuk menyediakan layanan finansial pada biaya rendah dan hasil yang berkelanjutan, dan tingkat aktivitas pasar kapital.

Dapat disimpulkan bahwa Financial Development yang tidak berjalan dengan baik, terutama dalam hal regulasi dan pengawasan yang kurang ketat terhadap lembaga keuangan, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kondisi ekonomi pada krisis tahun 2008.

Krisis Ekonomi 2008

Krisis ekonomi global pada tahun 2008 disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait. Salah satu faktor penyebab terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 adalah peningkatan risiko yang berlebihan dalam lingkungan makroekonomi yang menguntungkan, seperti peningkatan harga rumah dan peningkatan kredit yang terlalu cepat dan tidak seimbang. Kerugian besar yang terjadi dalam krisis ekonomi ini sebenarnya terjadi karena praktik pengemasan subprime mortgage atau hipotek subprima tersebut ke dalam bentuk sekuritas lain dan diperdagangkan secara global.

Mortgage subprime atau hipotek subprima yang dapat dikatakan sebagai pemilik rumah yang tidak seharusnya memiliki rumah (Shiller, 2008). Hipotek subprima dapat didefinisikan sebagai surat hutang kepemilikan rumah atau KPR yang diberikan kepada masyarakat dengan kualitas kredit rendah (bi.go.id, 2017). Meningkatnya hipotek subprima sebenarnya di dorong oleh adanya kebijakan pemerintah Amerika Serikat itu sendiri untuk memudahkan warganya memiliki rumah sendiri (Board of Governors of the Federal Reserve System, 2017).

Melalui kebijakan tersebut, bank terdorong untuk memberikan kredit pada siapapun bahkan pada orang yang kapasitas ekonominya di bawah standar. Sederhananya, kondisi domestik AS mendorong kreditur agar lebih longgar dalam memberikan kredit dan debitur juga tidak ragu-ragu dalam meminta kredit. Suku bunga yang rendah juga menjadi salah satu mengapa Mortgage Subprime ini meningkat. Selain Mortgage Subprime ini, muncul sekuritisasi yang dapat didefinisikan sebagai pengonversian sekelompok kredit menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan, meliputi piutang pokok dan bunga (bi.go.id, 2017).

Pada 15 September, Lehman Brothers mendaftarkan kebangkrutannya yang menandai puncak kegagalan dari Mortgage Subprime. Lehman diketahui telah mengalami kerugian mencapai US$ 60 miliar karena eksposur di pasar Mortgage Subprime. Pemberian kredit yang tidak bertanggung jawab, peningkatan penggunaan instrumen keuangan yang kompleks, penurunan harga rumah, kegagalan lembaga keuangan, dan pemeringkatan surat utang yang salah menjadi beberapa faktor yang memicu terjadinya kegagalan mortgage subprime pada tahun 2008. 

Dampak Krisis Ekonomi 2008

Kerugian yang dialami Lehman Brother sebanyak US$ 60 miliar menyebabkan kepanikan pada pasar finansial dunia dan indeks Dow Jones ditutup merosot hingga 504,48 poin, nilai pasar saham amerika pada periode ini juga menurun drastis. Krisis ekonomi global pada tahun 2008 menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi global menurun menjadi 2,8% pada 2008 dari 5,42% pada 2007. 

Perlambatan ekonomi global tersebut memengaruhi Investasi dan perdagangan internasional, rendahnya perdagangan internasional (ekspor-impor) juga menyebabkan kenapa investasi pada tahun itu menurun. Penurunan investasi dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan karena investasi merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi. Investasi yang rendah dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pengangguran.

Pandangan Ahli Ekonomi baru

Wenjie Chen. Menurut Chen, krisis ekonomi global pada tahun 2008 disebabkan oleh investasi yang lambat dan kekurangan produktivitas faktor modal dan total yang berlangsung lama dibandingkan dengan tren pra-krisis. Untuk menanggulangi krisis ini, Chen menyarankan untuk mendorong investasi dan produktivitas faktor modal dan total. 

Mico Mrkaic dan Malhar Nabar. Menurut Mrkaic dan Nabar, krisis ekonomi global pada tahun 2008 disebabkan oleh kebijakan yang diambil sebelum krisis dan setelahnya. Untuk menanggulangi krisis ini, Mrkaic menyarankan untuk mengambil kebijakan yang tepat sebelum dan setelah krisis.

kebijakan tersebut adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memberikan insentif-insentif kepada sektor-sektor yang berpotensi untuk tumbuh, meningkatkan investasi, dan meningkatkan produktivitas

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan penjelasan diatas, krisis yang terjadi disebabkan oleh gagalnya Lehman dalam menjalankan Mortgage Subprime dan terlalu sembarangan dalam melakukan kebijakan tersebut.  Krisis ekonomi global pada tahun 2008 mempengaruhi perekonomian di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Krisis ini disebabkan oleh pecahnya gelembung di sektor keuangan dunia. Dampak krisis ini terasa pada pasar keuangan, termasuk saham dan obligasi, dan menyebabkan perlambatan ekonomi secara signifikan. Penurunan investasi, penurunan perdagangan internasional, penurunan harga komoditas, peningkatan pengangguran, peningkatan defisit neraca pembayaran, dan pelemahan nilai tukar adalah beberapa dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2008. 

Beberapa kebijakan yang dapat diambil untuk menanggulangi krisis ekonomi global pada tahun 2008 adalah mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan investasi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan regulasi keuangan, dan meningkatkan koordinasi internasional. Pemerintah perlu mempertimbangkan efek samping dari kebijakan yang diambil untuk menanggulangi krisis ekonomi global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun