Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum, kali ini saya akan membahas tentang "Motivasi untuk menuntut ilmu Agama". Mengapa saya termotivasi dan bagaimana saya bisa termotivasi? Berikut penjelasannya.
1. Pertama, Mengapa saya termotivasi untuk menuntut ilmu agama? Karena, menuntut ilmu Agama Islam hukumnya adalah wajib yang saya juga berpacu pada dalil:
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya:
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai."
 [QS. Ar Rum:7]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam urusan akhiratnya."
 [Shahih Jami' Ash Shaghir]
2. Kedua, bagaimana saya bisa termotivasi untuk menuntut ilmu Agama Islam?Â
Perlu diketahui bahwasanya kebanyakan orang hanya mempelajari agama Islam dan mempraktekkan suatu ibadah hanya dengan dalil "kata guru saya" atau "dulu guru saya atau orang tua saya menjalankan ibadah ini".
Mereka tidak mau mempelajari Islam secara Haq dan mereka juga tidak mau mempelajari segala hukum dalam Islam karena mereka hanya berpacu kepada 1 guru dan sudah dianggap bahwa semua perkataan guru itu benar tanpa diselediki terlebih dahulu apakah ucapan yang disampaikan tersebut adalah benar yang sanadnya hingga ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ilmu dari para sahabat radhiyallahu 'anhum atau ilmu dari para ulama Tabi'in / Tabi'ut Tabi'in rahimahumullah.
Mereka tidak mau mencari suatu hukum atau perkara dalam Islam. Seperti yang sekarang ini banyak orang melakukan perkara Bid'ah yang mereka anggap praktek Bid'ah itu termasuk dari ajaran Agama Islam. Dan banyak orang yang termakan "Syubhat" karena tidak mengetahui hal tersebut halal/haram dan hanya menafsirkan sesuatu tersebut sesuai dengan pemahamannya sendiri dan menyampingkan pemaham dari para Salaf.
Saya menggunakan teori motivasi dari ERG Alderfer yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Kebutuhan Eksistensi yang itu adalah kebutuhan akan pemenuhan faktor fisiologis dan Materialistis termasuk kebutuhan akan rasa aman.
2. Kebutuhan Hubungan yang itu adalah kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain.
3. Kebutuhan pertumbuhan yang itu adalah kebutuhan atau keinginan untuk bertumbuh dan mencapai potensi diri secara maksmal.
Dan tentunya dari 3 faktor di atas harus dilandaskan dan harus sesuai dengan pertimbangan syari'at Islam agar kita tidak berlebih-lebihan dan tidak merasa kekurangan dalam menjalani hidup ini.
Motivasi juga bisa disebut sebagai alasan atau landasan kita dalam menggapai apa yang kita inginkan dan menjalani sesuatu dengan tekun. Jika seseorang tidak mempunyai motivasi untuk meraih apa yang dia inginkan maka, seseorang itu akan bermalas-malasan dalam meraih hal tersebut di kehidupannya.Â
Motivasi saya belajar Agama Islam secara asli dari buah fikir para Salaf dalam menafsirkan Sunnah Rasulullah dan Al-Qur'an adalah agar saya tidak tersesat oleh paham-paham agama yang terbarui yang tentunya banyak menyimpang dari ajarin agama Islam yang asli.
Saya belajar Agama Islam juga karena saya yakin, bahwasanya kehidupan setelah mati itu ada, seperti adanya alam barzah (alam sesudah kematian), alam akhirat (Padang Mahsyar), adanya Hisab untuk hari pertanggung jawaban semua perbuatan yang telah kita lakukan di dunia ini dan adanya Surga serta Neraka yang menanti pada setiap jiwa yang tentunya tergantung dari amalan seseorang untuk memasuki antara keduanya.
Dan perlu diketahui, bahwa segala hal yang anda lakukan akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat. Banyak larangan yang dilanggar oleh mayoritas Muslim saat ini seperti gibah, Haramnya musik yang dijadikan halal karena mereka hanya menuruti nafsunya, dan berbagai ritual Bid'ah yang beredar di masyarakat.
Sekian alasan saya termotivasi untuk menuntut ilmu Agama Islam dan semoga bisa menjadi motivasi juga untuk para pembaca agar mau belajar Ilmu Agama agar tau segala hukumnya dan tidak tersesat Aqidah-nya serta tidak tersesat pula paham dan ajarannya dalam mempraktekkan suatu ritual ibadah.
INGAT! Umur antum tidak ada yang tahu kecuali Allah dan bisa jadi 1 detik ke depan antum sudah dipanggil oleh-Nya. Dan satu lagi, 1 dosa sekecil apapun itu sudah bisa menjadi sebuah "sebab" untuk mendatangkan "siksa kubur"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H