Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Al Fariz
Muhammad Rizky Al Fariz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang laki laki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Etika dan Filsafat Komunikasi dalam Gugatan Hasil Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi: Mencari Keadilan dan Kepastian Hukum

14 Mei 2024   08:50 Diperbarui: 21 Mei 2024   16:23 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis Etika

Dalam analisis etika, gugatan-gugatan ini dapat dilihat sebagai contoh dari konflik antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Pasangan calon yang tidak setuju dengan hasil pemilu mengajukan gugatan untuk membatalkan hasil tersebut, yang dapat berdampak pada kestabilan politik dan ekonomi negara. Dalam sisi lain, gugatan-gugatan ini juga dapat dilihat sebagai contoh dari kepentingan masyarakat yang ingin memastikan hasil pemilu yang adil dan transparan.

Analisis Filsafat Komunikasi

Dalam analisis filsafat komunikasi, gugatan-gugatan ini dapat dilihat sebagai contoh dari peran komunikasi dalam proses demokratis. Komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan transparansi dan akurasi dalam proses pemilihan, serta memastikan bahwa suara rakyat dihormati. Dalam sisi lain, gugatan-gugatan ini juga dapat dilihat sebagai contoh dari peran komunikasi dalam memecahkan konflik, serta memastikan bahwa kepentingan individu dan masyarakat dipertahankan.

Kesimpulan Dan Solusinya

Untuk meningkatkan transparansi dan akurasi dalam proses pemilihan, serta memastikan bahwa suara rakyat dihormati, beberapa solusi dapat diterapkan. Pertama, perlu dilakukan peningkatan komunikasi yang efektif antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemilihan, termasuk pihak-pihak yang mengajukan gugatan. Kedua, perlu dilakukan peningkatan transparansi dalam proses pemilihan, termasuk penggunaan teknologi informasi yang lebih baik untuk memantau hasil pemilu. Ketiga, perlu dilakukan peningkatan akurasi dalam proses pemilihan, termasuk penggunaan sistem penghitungan suara yang lebih akurat.

Dalam konklusi, gugatan hasil pemilu 2024 di MK dapat dilihat sebagai contoh dari konflik antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat, serta peran komunikasi dalam memecahkan konflik. Untuk meningkatkan transparansi dan akurasi dalam proses pemilihan, serta memastikan bahwa suara rakyat dihormati, perlu dilakukan peningkatan komunikasi yang efektif, transparansi, dan akurasi dalam proses pemilihan.

REFRENSI

Zamroni, Muhammad. 2022. Filsafat Komunikasi (Pengantar Ontologis, Epistemologis, dan aksiologis). Yogyakarta: IRCiSoD.

Heru Widodo, 2018. Hukum Acara Sengketa Pemilukada: Dinamika di Mahkamah Konstitusi, Konstitusi Press: Jakarta.

Komariah, K dan Kartini, D. (2019). Media sosial dan budaya politik dalam pemilu. Aristo, 7(2), 228.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun