Gastrodiplomasi atau yang bisa disebut juga dengan diplomasi kuliner, yang dapat didefinisikan sebagai salah satu praktik politik yang menggunakan makanan sebagai media penting dalam berkomunikasi antar negara. Pada beberapa tahun terakhir, gastrodiplomasi atau diplomasi kuliner sudah diterapkan oleh beberapa negara sebagai alat untuk mempromosikan budaya serta ekonomi negara - negara yang melakukannya, dan juga meningkatkan citra positif. Gastrodiplomasi pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-21 dan sejak diperkenalkannya gastrodiplomasi menjadi factor integral dari kebijakan diplomatik beberapa negara, gastrodiplomasi bukan hanya diufungsikan sebagai alat diplomasi publik, tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan identitas negara dan mempromosikan keragaman kuliner antar negara.
Sejarah Gastrodiplomasi
Gastrodiplomasi pertama kali dipopulerkan oleh Paul Rockower, yang merupakan seorang ahli di bidang komunikasi pada tahun 2002. Beliau memperlihatkan bagaimana negara Thailand memakai makanan sebagai bentuk diplomasi untuk memperkenalkan budaya serta meningkatkan pengaruh globalnya. Pemerintahan Thailand mengeluarkan program " Global Thai ", program ini dikeluarkan dengan tujuan untuk membuka restoran Thailand di berbagai negara. Program ini bukan hanya meningkatkan pengetahuan bagi Masyarakat internasional tentang makanan dan masakan Thailand tetap juga sebagai sarana promosi pariwisata serta ekspor produk pertanian Thailand.
Penerapan Gastrodiplomasi di Berbagai Negara
- Korea Selatan : Korea Selatan meluncurkan sebuah kampanye yaitu " Korean Wave " atau yang bisa disebut juga dengan Hallyu, yang bukan hanya berfokus pada indusrtri hiburan tetapi juga untuk kuliner. Pemerintah Korea Selatan mendukung dengan dibukanya restoran Korea di berbagi negara serta mempromosikan rempah -- rempah Korea seperti kimchi, bibimbap, serta barbeque, dengan car aini Korea menjadi semakin terkenal dan juga membantu meningkatkan citra Korea Selatan di pandangan dunia serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor produk makanan.
- Jepang : Jepang menerapkan gastrodiplomasi dengan cara mempromosikan makanan tradisionalnya seperti ramen, sake, sushi, pemerintah Jepang membantu pelaksanaan latihan koki internasional serta membangun sekolah kuliner jepang di beberapa negara. Disamping itu jepang juga  melaksanakan festival makanan serta pameran kuliner internasional untuk memperkenalkan budaya kuliner Jepang.  Â
- Peru : Â Peru telah melaksanakan gastrodiplomasi sebagai sarana untuk mempromosikan masakan mereka yang beraneka ragam. Pemerintahan peru membantu para koki -- koki yang terkenal dari Peru seperti Gaston Acurio untuk membuka restoran di berbagai negara untuk memperkenalkan masakan dan rempah rempah local dari Peru. Masakan Peru seperti cevicge, lomo saltado, dan cause kini dikenal dan diminati di berbagi penjuru dunia.
- Thailand : Â Pelaksanaan program " Global Thai" sebagai salah satu pelaksanaan gastrodiplomasi yang sukses. Pemerintahan Thailand bekerja sama dengan juru masak, restoran, serta Lembaga kuliner untuk menyakinkan kualitas dan otensitas masakan Thailand di berbagai negara, dan masakan Thailand berhasil meningkat secara signifikan di seluruh penjuru dunia serta membawa adampak yang positif untuk perekonomian Thailand sendiri.
 Manfaat dari Diplomasi Kuliner
1. Meningkatkan Pariwisata Lokal
Salah satu manfaat untuk gastrodiplomasi adalah sebagai sarana meningkatkan pariwisata. Negara -- negara yang sukses memperkenalkan masakan mereka bisa menarik perhatian para wisatawan yang ingin merasakan makanan local yang khas. Wisata kuliner sudah menjadi bagian penting dalam industri pariwisata, dan peran gastrodiplomasi lah yang menjadi kunci dalam menarik perhatian bagi para wisatawan.
2. Memperkuat Hubungan Antar Negara
Gastrodiplomasi bisa berfungsi sebagai alat diplomasi lunak atau  soft diplomacy yang cukup efektif. Dengan adanya gastrodiplomasi ini bisa memperkenalkan budaya kuliner negara -- negara tersebut yang bisa membangun hubungan antar negara menjadi lebih baik, karena makan mempunyai kemampuan untuk mempersatukan orang -- orang dan menciptkan dialog antarbudaya yang positif.
3. Mempromosikan Ekspor Produk Makanan
Dengan adanya gastrodiplomasi negara -- negara yang melakukannya bisa mempromosikan masakan mereka di kancah internasional. Negara -- negara juga membantu permintaan untuk bahan makanan dan produk pertanian lokal. Hal ini juga dapat menciptakan dampak yang positif terhadap ekonomi lokal, membuka lapangan kerja baru, serta menambah pendapatan ekspor.