*Eliminasi: Hilangkan sumber bahaya jika memungkinkan (misalnya, mengganti perangkat rusak dengan yang baru).
*Substitusi: Gunakan peralatan atau material yang lebih aman (misalnya, perangkat dengan rating isolasi lebih tinggi).
*Pengendalian Teknis: Gunakan perangkat seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) untuk memutus arus secara otomatis saat terjadi kebocoran listrik.
*Pengendalian Administratif: Tetapkan prosedur kerja standar (SOP) untuk pekerjaan yang melibatkan listrik.
*Alat Pelindung Diri (APD): Gunakan sarung tangan isolasi, sepatu anti-listrik, helm pelindung, dan kacamata keselamatan saat bekerja dengan instalasi listrik.
3. Penyediaan Alat dan Instalasi Listrik yang Aman
*Standarisasi Alat: Gunakan perangkat listrik bersertifikat (SNI/IEC).
*Pemeriksaan Berkala: Lakukan inspeksi rutin untuk mengidentifikasi potensi kerusakan atau bahaya.
*Pemberian Label: Pasang tanda peringatan atau label pada area atau alat listrik yang berbahaya.
4. Pelatihan dan Edukasi Keselamatan
*Peningkatan Kompetensi: Berikan pelatihan keselamatan listrik kepada pekerja, termasuk cara penggunaan alat yang benar dan penanganan darurat.