Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Kegunaannya mencakup berbagai aspek, seperti listrik untuk rumah tangga, fasilitas umum, perkantoran, dan berbagai aktivitas lainnya. Manfaat listrik sangat banyak, termasuk mempermudah pekerjaan yang melibatkan perangkat elektronik, menyediakan hiburan melalui media sosial, dan lain sebagainya. Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat risiko yang tidak bisa diabaikan, seperti bahaya sengatan listrik, kebakaran akibat korsleting, atau ledakan. Oleh karena itu, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam penggunaan listrik sangat penting.
Apa Itu K3?
 K3 adalah upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial pekerja pada tingkat tertinggi. Tujuan utama K3 adalah mencegah masalah kesehatan akibat pekerjaan serta melindungi pekerja dari risiko kerja. Dalam konteks listrik, K3 bertujuan untuk:
1.Memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan bagi pekerja selama bekerja.
2.Menjamin bahwa setiap sumber produksi layak dan aman digunakan, sehingga mengurangi risiko kerugian akibat kecelakaan kerja.
Cara Mencegah Kecelakaan Listrik dengan Penerapan K3
1. Identifikasi Bahaya (Hazard Identification)
*Kenali Bahaya Listrik: Identifikasi sumber risiko, seperti kabel rusak, alat listrik tanpa pelindung, atau lokasi kerja yang basah.
*Analisis Risiko: Tentukan potensi dampak, seperti sengatan listrik, kebakaran, atau ledakan, serta siapa yang berisiko (pekerja atau orang di sekitar).
2. Penilaian dan Pengendalian Risiko (Risk Assessment & Control)