Mohon tunggu...
Muhammad Rizki Bima Putra
Muhammad Rizki Bima Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Flora dan Fauna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Kata

23 Oktober 2024   12:11 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contoh kalimat kolektif:

  • Tim :  “Tim sepak bola itu bermain dengan sangat kompak.” (Merujuk pada sekelompok pemain yang dianggap sebagai satu kesatuan)
  • Keluarga :  “Keluarga itu selalu berkumpul setiap akhir pekan.” (Merujuk pada kumpulan anggota keluarga yang dianggap satu unit)
  • Pasukan : “Pasukan itu bersiap untuk menjalankan misi.” (Merujuk pada kumpulan prajurit atau tentara)
  • Kawanan : “Kawanan burung itu terbang di langit dengan formasi yang rapi.” (Merujuk pada sekelompok burung yang terbang bersama-sama)
  • Perusahaan : “Perusahaan itu memiliki banyak karyawan yang bekerja secara kolektif.” (Merujuk pada suatu badan usaha yang terdiri dari banyak orang)

Kata abstrak adalah kata yang merujuk pada konsep, gagasan, atau sesuatu yang tidak berwujud fisik, sehingga tidak bisa dilihat atau disentuh secara langsung. Kata abstrak biasanya menggambarkan hal-hal yang bersifat mental, emosional, atau filosofis, yang hanya bisa dipahami melalui pemikiran atau perasaan, bukan melalui panca indra.

Contoh kalimat abstrak:

  • Cinta :  “Cinta adalah perasaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.” (Merujuk pada perasaan yang tidak terlihat tetapi bisa dirasakan)
  • Keadilan:  “Semua orang berhak mendapatkan keadilan.” (Menggambarkan konsep tentang keseimbangan hak dan kewajiban)
  • Kebebasan : “Kebebasan adalah hak asasi setiap individu.” (Merujuk pada keadaan atau hak yang bersifat non-fisik)
  • Keindahan : “Keindahan bisa ditemukan dalam seni dan alam.” (Menggambarkan persepsi estetika yang tidak berwujud fisik)
  • Harapan :  “Dia memiliki harapan yang besar untuk masa depan.” (Merujuk pada keinginan atau ekspektasi yang tidak berwujud)

Kata mutlak mengacu pada sesuatu yang bersifat pasti, tidak terbatas, tidak dapat diganggu gugat, atau tidak dipengaruhi oleh kondisi atau pengecualian apa pun. Sesuatu yang mutlak berlaku secara menyeluruh tanpa syarat atau ketergantungan pada faktor lain. Dalam artian lain, kata mutlak juga bisa merujuk pada sesuatu yang total, sempurna, atau sepenuhnya benar dalam keadaan tertentu.

Contoh kalimat mutlak:

  • Kedaulatan mutlak :  “Negara itu mempertahankan kedaulatan mutlak atas wilayahnya.” (Kedaulatan penuh tanpa campur tangan pihak lain)
  • Kebenaran mutlak : "Beberapa orang percaya bahwa kebenaran mutlak hanya bisa ditemukan melalui ilmu pengetahuan.” (Kebenaran yang tidak bisa dibantah atau disangkal)
  • Kebebasan mutlak : “Tidak ada kebebasan mutlak karena setiap kebebasan memiliki batas.” (Kebebasan yang tidak dibatasi oleh aturan apa pun)
  • Kekuasaan mutlak :  “Penguasa dengan kekuasaan mutlak sering kali mengabaikan hak-hak rakyat.” (Kekuasaan yang tidak ada batasan atau pembatasannya)
  • Keputusan mutlak :  “Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.” (Keputusan final yang tidak bisa diubah atau ditolak)

Kata relatif mengacu pada sesuatu yang tidak bersifat mutlak atau tetap, tetapi bergantung pada keadaan, kondisi, atau perspektif tertentu. Dengan kata lain, sesuatu yang relatif dapat berubah atau memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks atau sudut pandang. Kata relatif sering menunjukkan adanya perbandingan atau hubungan dengan faktor-faktor lain.

Contoh kalimat relatif:

  • Kebenaran relatif : “Apa yang dianggap benar di suatu budaya bisa berbeda di budaya lain, karena kebenaran itu relatif.” (Kebenaran yang tergantung pada sudut pandang atau konteks tertentu)
  • Waktu relatif : “Kecepatan waktu terasa relatif; saat kita sibuk, waktu terasa cepat, tetapi saat menunggu, terasa lambat.” (Persepsi waktu yang berubah tergantung pada aktivitas atau keadaan)
  • Keindahan relatif : “Keindahan adalah sesuatu yang relatif, setiap orang memiliki selera yang berbeda.” (Keindahan yang bergantung pada sudut pandang atau preferensi individu)
  • Kemiskinan relatif : “Kemiskinan relatif, apa yang dianggap miskin di negara maju mungkin dianggap cukup di negara berkembang.” (Kemiskinan yang tergantung pada standar ekonomi atau sosial suatu tempat)
  • Ukuran relatif : “Ukuran apartemen ini terasa besar, tapi relatif kecil dibandingkan rumah di pinggiran kota.” (Ukuran yang dianggap besar atau kecil bergantung pada konteks pembanding)

Kata univox (atau univokal) adalah kata yang memiliki makna tunggal dan jelas, tanpa ambiguitas. Artinya, kata tersebut hanya menunjukkan satu pengertian yang konsisten.

Contoh kalimatnya:

  • Kucing:  Hewan peliharaan yang termasuk dalam keluarga felidae. Kata ini secara konsisten merujuk pada spesies tertentu.
  • Meja:  Furnitur yang biasanya memiliki permukaan datar dan digunakan untuk meletakkan barang. Kata ini memiliki arti yang jelas dan tidak berubah.
  • Pohon:  Tanaman berkayu yang memiliki batang dan cabang. Istilah ini selalu merujuk pada jenis tanaman tertentu.
  • Buku:  Kumpulan kertas yang dijilid dan berisi tulisan atau gambar. Arti kata ini selalu merujuk pada bentuk media cetak yang sama.
  • Sepeda:  Kendaraan yang digerakkan dengan pedal dan memiliki dua roda. Kata ini memiliki definisi yang tetap dan tidak ambigu.

Kata equivox (juga dapat ditulis sebagai “equivocal”) berasal dari bahasa Latin yang berarti “suara yang sama” atau “suara yang ambigu.” Dalam konteks bahasa, “equivox” merujuk pada istilah atau ungkapan yang memiliki lebih dari satu makna atau dapat diinterpretasikan dengan cara yang berbeda. Ini sering kali menciptakan kebingungan atau ambiguitas dalam komunikasi, di mana pendengar atau pembaca dapat memahami kata atau frasa dengan cara yang tidak sama.

Contoh kalimat : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun