Penulis berpendapat bahwa argumen kedua yang dikemukakan Aquinas merupakan argumen (postulat) yang memerlukan gaya berpikir rasional dan mendasar untuk memahami argumen . Paragraf  di atas mengatakan bahwa tidak ada sesuatu pun yang menjadi sebab itu sendiri. Oleh karena itu, dia harus didahulukan sebagai dirinya sendiri. Sebagai manusia, apalagi , dia tidak bisa menanyakan pertanyaan yang tidak manusiawi tentang keberadaan manusia. Apakah lahir dari seorang wanita? Jika iya, dari mana asal wanita tersebut?
Tentu saja semua ini mengacu pada sebab pertama, atau sebab pertama itu sendiri. Dan Tuhanlah yang memiliki akar permasalahan. Karena Tuhan ada sebelum sebab ada. Argumen ketiga adalah argumen kemungkinan vs keharusan (kemungkinan vs keharusan). Thomas Aquinas mengatakan, "Keberadaan alam itu mungkin dan mungkin tidak mungkin (Suharyanto, 2019: 112)" dan penulis menarik hubungan antara dengan apa yang ditemukan Thomas Aquinas di atas. Dalam kitab Kejadian diceritakan bahwa alam semesta pada tahun berasal dari ketiadaan dan diciptakan oleh Sang Pencipta.Â
Pada hakikatnya di alam ada rangkaian peristiwa yang diawali dengan kepunahan, kemunculan, perkembangan, dan akhirnya berakhir dengan kehancuran atau kepunahan. Pernyataan yaitu "Alam berevolusi menuju kepunahan" ini merupakan konsekuensi dan bukti bahwa alam tidak selalu ada, karena keberadaan dan ketiadaan tidak dapat terjadi bersamaan dengan peristiwa/peristiwa/waktu. Sifat ini bermula dari ketiadaan dan muncul sedemikian rupa sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa untuk menjadi ketiadaan seseorang harus ada, dan untuk menjadi ada seseorang harus menjadi ketiadaan. Tidak mungkin sesuatu tidak ada, tiba-tiba (otomatis) muncul dan ada tanpa sebab. Yang pertama adalah Allah yang mampu mengubah yang tidak ada menjadi ada.
 ``Yang Esa yang mempunyai kemampuan untuk mewujudkan segala sesuatu itulah yang disebut Thomas Aquinas sebagai Tuhan.
'' Argumen Keempat: Argumen ini ternyata tentang nilai-nilai yang terdapat di alam (Bierman dan Gould : 640).
 "Thomas percaya bahwa kandungan alam terbagi dalam beberapa tingkatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H