Mohon tunggu...
M Rizki alfiansyah 112023002
M Rizki alfiansyah 112023002 Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1-Teknik Electro-Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS)

artikel mengenai teknologi khususnya tentang teknik electro. Dasar Telekomunikasi pembimbing : Ir. Rustamaji,M.T.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Siaran Televisi : Tantangan dan Harapan Migrasi dari Sinyal Analog ke Sinyal Digital dengan menggunakan Set Top Box

10 Januari 2025   15:38 Diperbarui: 10 Januari 2025   15:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Penyiaran Televisi (pontianak.tribunnews.com) 

Sinyal Analog
Sinyal analog adalah representasi kontinu dari data dalam bentuk gelombang yang merepresentasikan informasi seperti suara atau gambar. Sinyal ini bekerja dengan mentransmisikan data melalui perubahan amplitudo, frekuensi, atau fase gelombang. Menurut buku "Principles of Electronic Communication Systems" oleh Louis Frenzel (2015), sinyal analog rentan terhadap gangguan atau noise, terutama jika jarak antara pemancar dan penerima jauh, sehingga kualitasnya dapat menurun secara signifikan.

Sinyal Digital
Sinyal digital adalah representasi data dalam bentuk diskrit, yaitu kombinasi bilangan biner 0 dan 1, yang memungkinkan transmisi data dengan efisiensi tinggi dan ketahanan terhadap gangguan. Dalam buku "Digital Signal Processing: Principles, Algorithms, and Applications" oleh John G. Proakis dan Dimitris G. Manolakis (2013), dijelaskan bahwa sinyal digital tidak hanya lebih stabil, tetapi juga memungkinkan penghematan spektrum frekuensi, kompresi data, dan pengiriman informasi berkualitas tinggi tanpa kehilangan banyak detail.

Pengertian Set Top Box (STB)
Set Top Box (STB) adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menerima, mendekode, dan mengubah sinyal televisi digital sehingga dapat ditampilkan pada televisi analog. Dalam buku "Digital Video and Television" oleh Charles Poynton (2012), STB digambarkan sebagai solusi praktis untuk mempertemukan teknologi penyiaran digital dengan perangkat televisi konvensional, memungkinkan masyarakat memanfaatkan teknologi digital tanpa perlu mengganti perangkat televisi lama.

Fungsi Set Top Box (STB)

Penerimaan Sinyal Digital: STB bertugas menerima siaran digital yang dipancarkan oleh stasiun televisi.

Dekode dan Konversi: Mengubah sinyal digital menjadi format yang dapat dipahami oleh televisi analog.

Peningkatan Kualitas Tayangan: Memungkinkan televisi analog menampilkan siaran dengan resolusi gambar dan kualitas suara yang lebih baik dibandingkan sinyal analog.

Fitur Tambahan: Banyak STB dilengkapi dengan panduan program elektronik (EPG), pengaturan subtitle, dan fitur perekaman siaran.

Kompatibilitas: Membantu masyarakat menggunakan televisi analog lama tanpa perlu membeli televisi digital baru.

Gambar : Penyiaran Televisi (pontianak.tribunnews.com) 
Gambar : Penyiaran Televisi (pontianak.tribunnews.com) 

Isu, Konsep, Solusi, dan Harapan

Migrasi dari televisi analog ke digital di Indonesia adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas siaran dan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi, namun dihadapkan pada berbagai masalah. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama di daerah terpencil, yang tidak memahami fungsi dan manfaat Set Top Box (STB). Masalah lain adalah harga STB yang dianggap mahal oleh banyak keluarga prasejahtera meskipun pemerintah telah mendistribusikan STB gratis kepada sebagian penerima manfaat. Selain itu, cakupan siaran digital yang belum merata menimbulkan kesenjangan akses, dengan masyarakat di daerah terpencil masih bergantung pada siaran analog yang rentan terhadap gangguan. Konsep migrasi ini bertujuan memanfaatkan teknologi digital yang lebih efisien, sebagaimana dijelaskan dalam buku "Digital Broadcasting: An Introduction to New Media" oleh Jo Pierson dan Enli Gunn (2020), yang mencatat bahwa siaran digital memungkinkan penghematan spektrum, kualitas siaran yang lebih baik, dan peluang untuk menghadirkan lebih banyak saluran. Sebagai solusi, pemerintah perlu memperluas distribusi STB dengan pendekatan yang lebih terencana, mempercepat pengembangan infrastruktur siaran digital di daerah terpencil, dan mengadakan kampanye edukasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk operator penyiaran dan komunitas lokal. Dukungan swasta dalam menghadirkan STB dengan harga terjangkau juga penting untuk memastikan keberhasilan transisi ini. Harapannya, dengan migrasi yang sukses, masyarakat dapat menikmati akses hiburan dan informasi berkualitas tinggi secara merata. Selain itu, spektrum frekuensi yang lebih efisien dapat dialokasikan untuk mendukung pengembangan teknologi lain seperti internet broadband dan 5G, mempercepat transformasi digital nasional, dan menciptakan peluang bagi pertumbuhan industri kreatif lokal.

Daftar Pustaka

Frenzel, L. (2015). Principles of Electronic Communication Systems. McGraw Hill Education.

Proakis, J. G., & Manolakis, D. G. (2013). Digital Signal Processing: Principles, Algorithms, and Applications. Pearson.

Poynton, C. (2012). Digital Video and Television. Wiley.

Pierson, J., & Gunn, E. (2020). Digital Broadcasting: An Introduction to New Media. Routledge.

Starks, M. (2007). Digital Television Strategies: Business Challenges and Opportunities. Wiley.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun