Mohon tunggu...
Muhammad Rizki Abdullah
Muhammad Rizki Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - AXll

محمد رزقي عبدالله

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perang Khandaq

4 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   16:00 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perang Khandaq, juga dikenal sebagai Perang Ahzab, adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan Syawal tahun kelima Hijriah (627 M). Perang ini dipicu oleh aliansi antara kaum Quraisy, suku Ghatafan, dan beberapa suku Yahudi, terutama Bani Nadhir, yang merasa terancam oleh pertumbuhan umat Islam di Madinah. Mereka mengorganisir pasukan gabungan yang mencapai sekitar 10.000 orang untuk menyerang umat Islam dan selain keinginan untuk membalas dendam atas kekalahan sebelumnya, kaum kafir juga ingin mengembalikan kontrol perdagangan di wilayah Madinah dan menghapuskan eksistensi Islam. Salah satu strategi kunci yang digunakan oleh Nabi Muhammad adalah penggalian parit di sekitar Madinah, yang diusulkan oleh Salman al-Farisi. Parit ini berfungsi sebagai pertahanan untuk mencegah serangan langsung dari pasukan musuh dan dalam waktu singkat, pasukan Muslim menggali parit yang cukup dalam dan lebar, sehingga ketika pasukan musuh tiba, mereka terkejut dengan taktik ini dan kesulitan untuk menerobos masuk ke kota. Pertempuran tidak berlangsung secara langsung; sebagian besar melibatkan saling lempar panah dan serangan jarak jauh. Beberapa upaya dari pasukan Quraisy untuk menerobos parit berhasil digagalkan oleh para pejuang Muslim, termasuk Ali bin Abi Thalib dan dalam situasi kritis, Allah menurunkan badai pasir yang membuat pasukan musuh panik dan kehilangan semangat tempur, yang berkontribusi pada kekalahan mereka. Meskipun jumlah pasukan Muslim lebih sedikit (sekitar 3.000 orang), mereka berhasil mempertahankan Madinah dan mengalahkan pasukan koalisi. Kemenangan ini memberikan legitimasi lebih besar bagi umat Islam di Jazirah Arab. Perang Khandaq memperkuat posisi politik umat Islam di Madinah dan menandai perubahan dalam dinamika kekuasaan di wilayah tersebut. Ini juga menunjukkan pentingnya strategi militer dan persatuan di antara umat Islam. Perang Khandaq merupakan contoh penting dari ketahanan dan kecerdikan umat Islam dalam menghadapi ancaman besar, serta menunjukkan bagaimana strategi yang tepat dapat mengubah arah sebuah pertempuran meskipun dalam kondisi yang tampak tidak menguntungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun