Kebijakan fiskal di Baitul Mal memberikan dampak positif pada investasi, penawaran agregat, dan memberikan dampak pada tingkat Inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Misalnya adalah sangat jarang sekali terjadi defisit APBN. Ini karena pengeluaran hanya boleh dilakukan jika ada penerimaan. Besarnya rate kharaj ditentukan oleh produktivitas lahan bukan pada zona dan perhitungan zakat perdagangan berdasarkan besarnya keuntungan bukan pada harga jual.
PENUTUPÂ
Simpulan
- Inflasi adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan harga-harga umum dan berlasung terus menerus. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan menurunnya nilai mata uang.
- Menurut Al-Maqrizi Taqudin (1996:412), dalam ekonomi islam inflasi disebabkan oleh natural inflation dan human errorr inflation.
- Menurut sifatnya Inflasi dibagi menjadi : Inflasi merayap (creeping inflation), Inflasi menengah (galloping inflation), Inflasi tinggi (hyper inflation). Menurut sebab terjadinya Inflasi dibagi menjadi Demand Pull Inflation dan Cosh Push Inflation. Menurut asalnya Inflasi terbagi menjadi Inflasi yang berasal dari dalam negeri dan dari luar negeri. Sedangkan menurut harapan masyarakat dibagi menjadi Expected inflation dan Unexpected inflation
- Pada ekonomi islam Inflasi diatasi dengan mencetak uang dengan jumlah yang rendah atau minimal, menerapkan strategi Dues Idle Fund, dan menerapkan kebijakan fiskal.
Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Azwar Karim, Adiwarman.2004. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT Grafindo Persada.
An-Nabhani Taqyudin dan An-Nidlam Al-Iqtishadi Fil Islam. 1996. Ter. Maghfur Wachid. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti.
Boediono. 1995. Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Campbell, R. McConnel dan Stanley. 1990. Economics: Principles, Problems, and Policies. McGraw: Hill Publishing.
Furchan, Arif dan Agus Maimun. 2005. Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nopirin. 1992. Ekonomi Makro II. Yogyakarta: BPFE.