Mohon tunggu...
Muhammad Rizal
Muhammad Rizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasisiwa

analisa data

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengendalian Kualitas Produk Kawat Baja Mengunakan (spc) oleh Mahasiswa UNTAG Surabya

16 Juli 2023   13:30 Diperbarui: 16 Juli 2023   14:02 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a. Untuk kekuatan tarik:

  • Memberikan pelatihan kepada operator untuk menggunakan teknik yang konsisten dan mengikuti prosedur yang ditetapkan.
  • Menambah kecepatan pada mesin dan menganalisis hasil produksi untuk melihat apakah sudah dalam kendali atau tidak.
  • Memastikan penggunaan bahan baku yang konsisten dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Melakukan perbaikan dan penggantian komponen yang rusak pada alat ukur.

b. Untuk berat lapisan seng:

  • Memastikan konsistensi dan standarisasi dalam metode pelapisan.
  • Mengatur waktu perendaman yang konsisten dan sesuai standar.
  • Menjaga suhu lingkungan produksi yang stabil dan sesuai persyaratan.
  • Melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin pada mesin produksi.

c. Untuk banyak puntir:

  • Memantau dan mengatur tekanan pembentukan dengan cermat.
  • Memastikan pengaturan suhu yang stabil dan sesuai dengan prosedur produksi.
  • Memberikan pelatihan yang memadai kepada operator mengenai proses produksi dan cara mengendalikan mesin.
  • Memantau dan mengatur suhu dan kelembapan ruang produksi dengan cermat.

Sampel kawat baja hasil produksi mesin small drawing (Dokpri)  
Sampel kawat baja hasil produksi mesin small drawing (Dokpri)  

Setelah dilakukan perbaikan dengan menaikkan kecepatan mesin Small Drawing, terjadi perubahan yang signifikan dalam jumlah sampel cacat kuat tarik pada kawat baja. Sebelum perbaikan, terdapat 8 sampel dari 35 sampel yang dikategorikan sebagai cacat kuat tarik. Namun, setelah perbaikan dilakukan, jumlah sampel cacat kuat tarik berkurang drastis menjadi hanya 3 sampel dari 35 sampel. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan oleh Muhammad Rizal berhasil mengurangi jumlah kecacatan pada kawat baja.

Pada analisis Histogram sebelum perbaikan, sebagian besar sampel kawat baja memiliki nilai kuat tarik yang lebih rendah daripada standar yang ditetapkan. Rentang rata-rata kuat tarik berada antara 164,7 kgf/mm2 hingga 169,5 kgf/mm2. Namun, setelah perbaikan, frekuensi nilai rata-rata kuat tarik berada pada rentang yang lebih sesuai dengan standar, yaitu antara 165,5 kgf/mm2 hingga 167,2 kgf/mm2. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan telah berhasil meningkatkan nilai kuat tarik kawat baja di atas standar kuat tarik kawat baja 165 kgf/mm2.

Selanjutnya, pada analisis Peta Kendali sebelum perbaikan, terdapat titik-titik di luar batas atas pada hari ke 3, 5, dan 6, serta batas bawah pada hari ke 7 pada sampel mean. Hal ini menunjukkan adanya variasi atau penyimpangan nilai rata-rata kuat tarik yang signifikan sebelum perbaikan dilakukan. Namun, setelah perbaikan, tidak ada titik yang berada di luar batas atas maupun batas bawah pada Peta Kendali. Selain itu, tidak ada penyimpangan nilai rata-rata atau rentang yang signifikan setelah perbaikan. Hal ini menandakan bahwa perbaikan telah berhasil meningkatkan stabilitas dan mengurangi variasi dalam proses produksi kawat baja.

Secara keseluruhan, hasil penelitian dan perbaikan yang dilakukan oleh Muhammad Rizal menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengendalian kualitas proses produksi kawat baja di PT Wonosari Jaya Surabaya. Dengan mengurangi jumlah kecacatan dan meningkatkan nilai kuat tarik kawat baja di atas standar yang ditetapkan, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Selain itu, pengendalian kualitas yang lebih baik juga akan membantu perusahaan untuk mencapai efisiensi produksi yang lebih tinggi dan memperkuat posisinya di pasar industri kawat baja.

" saya berharap dari penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam pengendalian kualitas kawat baja dengan mempertimbangkan metode Statistical Process Control (SPC) sebagai pendekatan yang efektif dalam pengendalian proses produksi dan meningkatkan kualitas produk. dan saya berharap penelitian ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu pengetahuan dan menjadi landasan untuk peneliti-peneliti selanjutnya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat inspirasi penelitian selanjutnya dalam pengendalian kualitas produk kawat baja, termasuk studi yang lebih mendalam tentang faktor-faktor penyebab kecacatan dan upaya perbaikan yang lebih efektif. Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi pengembangan industri kawat baja dan peningkatan kualitas produk secara keseluruhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun