Mohon tunggu...
Muhammad riyas amir
Muhammad riyas amir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul Ilmi (Pelajar)

Menjadi Orang yang memberikan manfaat kepada sesama makhluk sosial (Sesama Manusia) خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ. Saling membagi pengalaman dan pengetahuan sehingga saling belajar antar satu sama yang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maulid Nabi Muhammad Saw: Buah Hikmah dan Suri Teladan (Panutan)

18 September 2023   14:54 Diperbarui: 18 September 2023   15:13 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam, dikarenakan pada bulan tersebut telah lahir manusia sangat istimewa bagi umat islam, keistimewan tersebut yang menjadikan sosok beliau menjadi rosul umat Islam diakhir zaman.

Pada tanggal 12 Rabiul Awal merupakan kelahirannya Nabi Muhammad Saw di bumi ini, kelahiran beliau merupakan momentum yang sangat istimewa bagi seluruh kaum muslimin dan sosok beliau yang telah ditunggu untuk memimpin kaum muslimin di akhir zaman. 

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi Akhir Zaman tokoh paling penting dalam sejarah umat islam. Kehidupannya, ajarannya, dan perjuangannya membentuk pondasi kuat bagi Islam dan mempengaruhi perjalanan peradaban manusia. 

Sebagai sosok yang memimpin umat Islam dan penutup para nabi, refleksi atas sejarah Nabi Muhammad SAW menjadi sumber inspirasi dan bimbingan yang tak ternilai. Maka ketika memasuki bulan Rabiul Awal umat muslimin melakukan refleksi dengan merayakan memonten dimana Nabi Muhammad Saw datang di bumi ini yaitu disebut dengan Maulid Nabi Muhammad Saw. 

Maulid adalah wahana mengingat Rasulullah SAW dengan berbagai manifestasinya dan juga waktu yang digunakan untuk menghormati dan mengingat kenabian Nabi Muhammad SAW. Bagi umat Islam beliau sosok sebagai pemimpin dan menejadi suri teladan dalam kehidupan umat Islam, hal tersebut juga dijelaskan pada Al-Qura'an (pedoman umat islam) pada di surah QS. Al-Ahzab:21

.

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

Merayakan kelahiran beliau adalah tanda penghargaan dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad Saw. Maulid adalah wahana bermuhasabah. Terwjudnya perubahan sikap dan perilaku menuju yang lebih baik dari tahun sebelumnya adalah esensi dari Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid dapat menjadi momen untuk merenungkan dan memahami kembali mengnai ajaran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ini adalah kesempatan untuk memperdalam pengetahuan tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad Saw, sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Maulid hendaknya menjadi sarana peneguh bahwa Rasulullah SAW memiliki akhlak yang sangat agung dan sangat terpuji yang patut menjadi teladan untuk umatnya, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam Al-Qur'an pada surat QS-Al-Qalam:4

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur."

Berkenaan dengan akhlak mulia Rasulullah SAW, istrinya, Aisyah RA pernah ditanya oleh Qatadah mengenai gambaran akhlak dari beliau. Aisyah menyebut bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al Quran, artinya seluruh aspek perilakunya termaktub di dalam Al Quran. Mengutip dari tafsir Ibnu Katsir, surat Al Qalam ayat 4 ini juga bermakna Rasulullah SAW adalah sosok yang selalu mengamalkan isi Al Quran. 

Apapun yang diperintahkan di dalam kitab suci pasti dikerjakan. Maka peringatan Maulid akan sangat strategis dalam konsep pengembangan sumber daya manusia manakala pemahaman makna atas hikmah maulid lebih menguat dibanding aktivitas fisiknya dalam peringatan. Hal mana sesuai dengan metode dakwah Rasulullah yaitu: membaca Al Qur'an, pembangunan karakter, meningkatkan pengetahuan, dan kearifan wisdom. 

Dengan kedatangan bulan maulid ini terdapat hikmah yang kitab bisa ambil yaitu dengan berusaha untuk mengaplikasikan 4 sifat Rasulullah SAW kehidupan sehari kita, yaitu

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Siddiq (Jujur)

Shiddiq berarti jujur. Sifat yang dimiliki Nabi Muhammad Saw ini harus dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus membiasakan diri selalu bersifat jujur sejak kecil. Kejujuran Nabi Muhammad Saw menjadikannya orang terpandang dan selalu dipercaya banyak. 

Apabila sifat kejujuran ini diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari kita maka kita tidak akan berdusta dalam berbicara ataupun dalam menyampaikan informasi dan akan menjadi sosok yang terpandang di lingkungan sekitar kita kenapa bisa demikian tersebut? karena tidak ada yang disembunyikan lagi dari orang jujur ini, semua yang ia bicarakan atau yang ia sampaikan informasinya adalah benar.

Amanah

Sifat amanah (trustworthiness) adalah sifat yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sifat ini mencerminkan integritas, tanggung jawab, dan kejujuran seseorang dalam memenuhi kewajibannya atau menjaga kepercayaan orang lain. Dalam mendapatkan kepercayaan dari seseorang itu tidak mudah untuk didapatkan apalagi seseorang yang kita belum kenal sebelumnya, kenapa bisa terjadi hal tersebut? sebelumnya kita fahami terlebih dahulu mengenai apa itu kepercayaan, dalam memahami apa itu kepercayaan bisa diliat dari indikator kepercayaan. Robbins dan Judge (2007:392) menyebutkan lima dimensi kunci dalam konsep kepercayaan yang dapat dijadikan parameter pengukuran kepercayaan.  Kelima dimensi tersebut yaitu: (1) integritas (integrity), merujuk pada kejujuran dan    kebenaran; (2) kompetensi (competence), terkait dengan pengetahuan dan keterampilan teknikal dan interpersonal yang dimiliki individu; (3) konsistensi (consistency), berhubungan dengan keandalan, kemampuan memprediksi dan penilaian individu jitu dalam menangani situasi; (4) loyalitas (loyality), keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan orang lain; dan (5) Keterbukaan (openness). Dari uraian di atas dapat disintesiskan bahwa kepercayaan adalah keinginan seseorang menggantungkan diri pada orang lain yang didasari harapan positif atas tindakan dan perhatian orang lain, dengan indikator: integritas, konsistensi, loyalitas, dan keterbukaan.

Tabligh (Menyampaikan)

Tabligh merupakan salah satu sifat wajib bagi rasul. Secara luas, tabligh kini dikenal sebagai salah satu kegiatan syiar atau dakwah dalam agama Islam. Adapun maksud sifat tabligh tersebut ialah dimana para rasul pasti akan menyampaikan segala wahyu yang diterimanya dari Allah SWT kepada umat dan pengikutnya agar mereka pun mengetahuinya. Nabi Muhammad SAW senantiasa menyampaikan berbagai wahyu yang diturunkan langsung oleh Allah SWT, seperti pengetahuan, syariat atau pedoman, atau risalah kenabian lainnya. Sekalipun itu merupakan berita yang tidak menyenangkan, Rasulullah SAW akan selalu menyampaikannya tanpa mengurangi satu huruf pun. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah (tabligh) olehmu apa yang kalian peroleh dariku meski hanya satu ayat." (HR. Imam Bukhari). Pengaplikasian sifat tabligh sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahwa kita apapun informasi yang kita dapatkan dan informasi itu sangat penting untuk disampaikan kepada orang lain maka tidak boleh untuk mengurangi informasi itu supaya orang yang menerima informasi tersebut dapat memahami secara sempurna mengenai informasi tersebut.

Fathonah (Pintar)

Fathonah artinya cerdas. Hal ini disebabkan tugas Rasul adalah membina umat yang terdiri dari berbagai macam watak dan tingkah lakunya. Dalam rangka menyampaikan ajarannya, seorang Rasul harus mengetahui teknik atau cara pendekatan kepada umat yang tepat dan cepat tanggap terhadap situasi di sekelilingnya. Hanya orang yang cerdas yang dapat menyelesaikan segala permasalahan dalam masyarakat. Dengan kepandaian dan kecerdasan, para Nabi dan Rasul mampu mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dari kaum yang mereka hadapi. Sifat fathonah diaplikasikan pada kehidupan sehari bukan hanya cerdas dalam pengetahuan saja melainkan bisa berbagai aspek contoh dalam bidang kepemimpinan, seorang pemimpin dalam mengatasi masalah bawahannya ia sudah mempunyai teknik untuk memberikan solusi tersebut, sebelum menentukan teknik apa yang ingin digunakan, ia pun sudah melihat terlebih dahulu karakteristik dari bawahannya.

Itu saja beberapa penyampaian dari penulis, semoga kita bisa memetik hikmah dari maulid Nabi Muhammad Saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun