Apapun yang diperintahkan di dalam kitab suci pasti dikerjakan. Maka peringatan Maulid akan sangat strategis dalam konsep pengembangan sumber daya manusia manakala pemahaman makna atas hikmah maulid lebih menguat dibanding aktivitas fisiknya dalam peringatan. Hal mana sesuai dengan metode dakwah Rasulullah yaitu: membaca Al Qur'an, pembangunan karakter, meningkatkan pengetahuan, dan kearifan wisdom.
Dengan kedatangan bulan maulid ini terdapat hikmah yang kitab bisa ambil yaitu dengan berusaha untuk mengaplikasikan 4 sifat Rasulullah SAW kehidupan sehari kita, yaitu
Siddiq (Jujur)
Shiddiq berarti jujur. Sifat yang dimiliki Nabi Muhammad Saw ini harus dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus membiasakan diri selalu bersifat jujur sejak kecil. Kejujuran Nabi Muhammad Saw menjadikannya orang terpandang dan selalu dipercaya banyak.
Apabila sifat kejujuran ini diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari kita maka kita tidak akan berdusta dalam berbicara ataupun dalam menyampaikan informasi dan akan menjadi sosok yang terpandang di lingkungan sekitar kita kenapa bisa demikian tersebut? karena tidak ada yang disembunyikan lagi dari orang jujur ini, semua yang ia bicarakan atau yang ia sampaikan informasinya adalah benar.
Amanah
Sifat amanah (trustworthiness) adalah sifat yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sifat ini mencerminkan integritas, tanggung jawab, dan kejujuran seseorang dalam memenuhi kewajibannya atau menjaga kepercayaan orang lain. Dalam mendapatkan kepercayaan dari seseorang itu tidak mudah untuk didapatkan apalagi seseorang yang kita belum kenal sebelumnya, kenapa bisa terjadi hal tersebut? sebelumnya kita fahami terlebih dahulu mengenai apa itu kepercayaan, dalam memahami apa itu kepercayaan bisa diliat dari indikator kepercayaan. Robbins dan Judge (2007:392) menyebutkan lima dimensi kunci dalam konsep kepercayaan yang dapat dijadikan parameter pengukuran kepercayaan. Kelima dimensi tersebut yaitu: (1) integritas (integrity), merujuk pada kejujuran dan kebenaran; (2) kompetensi (competence), terkait dengan pengetahuan dan keterampilan teknikal dan interpersonal yang dimiliki individu; (3) konsistensi (consistency), berhubungan dengan keandalan, kemampuan memprediksi dan penilaian individu jitu dalam menangani situasi; (4) loyalitas (loyality), keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan orang lain; dan (5) Keterbukaan (openness). Dari uraian di atas dapat disintesiskan bahwa kepercayaan adalah keinginan seseorang menggantungkan diri pada orang lain yang didasari harapan positif atas tindakan dan perhatian orang lain, dengan indikator: integritas, konsistensi, loyalitas, dan keterbukaan.
Tabligh (Menyampaikan)
Tabligh merupakan salah satu sifat wajib bagi rasul. Secara luas, tabligh kini dikenal sebagai salah satu kegiatan syiar atau dakwah dalam agama Islam. Adapun maksud sifat tabligh tersebut ialah dimana para rasul pasti akan menyampaikan segala wahyu yang diterimanya dari Allah SWT kepada umat dan pengikutnya agar mereka pun mengetahuinya. Nabi Muhammad SAW senantiasa menyampaikan berbagai wahyu yang diturunkan langsung oleh Allah SWT, seperti pengetahuan, syariat atau pedoman, atau risalah kenabian lainnya. Sekalipun itu merupakan berita yang tidak menyenangkan, Rasulullah SAW akan selalu menyampaikannya tanpa mengurangi satu huruf pun. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah (tabligh) olehmu apa yang kalian peroleh dariku meski hanya satu ayat." (HR. Imam Bukhari). Pengaplikasian sifat tabligh sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahwa kita apapun informasi yang kita dapatkan dan informasi itu sangat penting untuk disampaikan kepada orang lain maka tidak boleh untuk mengurangi informasi itu supaya orang yang menerima informasi tersebut dapat memahami secara sempurna mengenai informasi tersebut.
Fathonah (Pintar)