Mohon tunggu...
Muhammad riyas amir
Muhammad riyas amir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul Ilmi (Pelajar)

Menjadi Orang yang memberikan manfaat kepada sesama makhluk sosial (Sesama Manusia) خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ. Saling membagi pengalaman dan pengetahuan sehingga saling belajar antar satu sama yang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sepintas Kepemimpinan Transformasional

13 September 2023   13:28 Diperbarui: 13 September 2023   14:03 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari ayat tersebut, dapat dipahami maksudnya yaitu untuk senantiasa bersabar dan berlapang dada dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan yang ada terkait pekerjaan agar mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa dengan guru ikhlas dalam bekerja dapat menumbuhkan rasa kepuasan itu sendiri. 

Kepuasan kerja dan ketidakpuasan guru bekerja dapat berdampak pada diri individu guru yang bersangkutan, maupun kepada organisasi dimana guru melakukan aktivitas dan tugasnya. Untuk mencapai kepuasan tersebut ada beberapa hal yang dapat mempengaruhinya. Menurut Robbins dan Judge beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kepuasan kerja, yaitu meliputi pekerjaan itu sendiri (work itself), pengawasan (supervision), rekan kerja (co-worker), gaji (pay), dan promosi (promotions). Faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah. Pada penjelasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku-perilaku kepala sekolah dalam memberikan pengaruh dapat menimbulkan persepsi yang pada akhirnya berdampak pada perilaku guru. Apabila perilaku-perilaku yang ditunjukan dipersepsi positif oleh guru, maka juga akan menimbulkan sikap positif pula pada organisasi. Demikian pula sebaliknya, jika perilaku yang ditunjukan dinilai negatif atau tidak sesuai dengan harapan-harapannya, maka akan menyebabkan munculnya sikap negatif dari guru.

 

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Secara umum gaya kepemipinan terdapat dua gaya kepemimpinan yaitu gaya dengan orientasi tugas (task oriente), dan gaya orientasi pada anggota (employee oriented). Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan perubahan sosial gaya kepemimpinan mengalami pengembangan yaitu gaya kepemimpinan transaksional, gaya kepemimpinan transformasional, dan kepemipinan visiner.

Dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut, penulis ingin mengulaskan sekilas mengenai karakteristik kepemimpinan transformasional. Ketika ingin diterapkan kepemimpinan transformasional ini harus diperhatikan beberapa karakteristiknya yaitu

 

Idealized influence 

 

Idealized influence mempunyai makna bahwa seorang pemimpin transformasional harus kharisma yang mampu "menyihir" bawahan untuk bereaksi mengikuti pimppinan. Dalam bentuk konkrit, kharisma ini ditunjukan melalui perilaku pemahaman terhadap visi dan misi organisasi, mempunyai pendirian yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap keputusan yang telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan kata lain, pemimpin transformasional menjadi role model yang dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh bawahannya.

 

Inspirational motivation 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun