Mohon tunggu...
Muhammad Rivaldi
Muhammad Rivaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menumpang di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengendalian Manajemen PT Ciputra Development Tbk Menjadi Raksasa Properti

17 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 17 Mei 2024   10:01 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PT Ciputra Development Tbk menggunakan sistem Good Corporate Governance (GCG) yang berlandaskan pada 5 prinsip, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran dan kesetaraan.

Perusahaan juga menggunakan praktik GCG (Good Corporate Governance), yang diterapkan melalui pendekatan 'comply or explain', yang memerintahkan setiap informasi mengenai pelaksanaan rekomendasi yang tercantum dalam pedoman oleh Perseroan selalu diungkapkan atau diberikan penjelasan apabila Perseroan belum atau tidak melaksanakan rekomendasi tersebut.

PT Ciputra Development Tbk memiliki sistem pengendalian manajemen yang mendukung kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Perusahaan ini mengembangkan proyek dengan kualitas dan keindahan, yang berhasil mendapatkan posisi istimewa sebagai perusahaan properti terdepan di hati masyarakat luas.

Pelaksanaan & Pengukuran Kinerja
Dengan sistem pengendalian manajemen yang baik, PT Ciputra Development Tbk dapat menjamin bahwa proses pekerjaan dilakukan sesuai rencana dalam job description, memastikan keamanan aset perusahaan, memastikan ketelitian dan keabsahan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan daya akuntabilitas.

Dalam pengukuran kinerja, PT Ciputra Development Tbk mengimplementasikan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja yang membantu perusahaan dalam mencapai misi perusahaan. Perusahaan juga menerapkan sistem pengendalian manajemen untuk memastikan proses pekerjaan berjalan dengan efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen ini terintegrasi dengan Balanced Scorecard untuk memastikan bahwa semua kegiatan perusahaan selaras dengan misi dan strategi perusahaan. PT Ciputra Development Tbk juga menggunakan berbagai metode pengukuran kinerja untuk menilai efektivitas dan efisiensi operasinya, diantaranya rasio keuangan, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas.

Selain itu, perusahaan menerapkan kebijakan/mekanisme penilaian kinerja yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Sistem penilaian kinerja karyawan yang diterapkan adalah berdasarkan kompetensi dan Key Performance Indicators (KPI).

Pengawasan & Evaluasi Kinerja

PT Ciputra Development Tbk, raksasa properti ternama di Indonesia, tak hanya piawai membangun hunian dan kawasan terpadu, tapi juga menjunjung tinggi tata kelola perusahaan (GCG). Dewan Komisaris, sebagai pengawal utama, menjalankan tugasnya dengan penuh keteguhan demi menjaga kepatuhan dan kelancaran operasional. Dewan Komisaris bagaikan komandan yang mengawasi pasukannya. Dengan kewenangannya, mereka memantau dan memastikan GCG diterapkan secara menyeluruh di seluruh lini Ciputra Development. Tak hanya itu, mereka juga bertanggung jawab atas kepengurusan secara umum dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan Perseroan. 

Di era penuh dinamika ini, Ciputra Development tak gentar menghadapi risiko. Mereka menerapkan Enterprise Risk Management (ERM), sebuah sistem manajemen risiko yang kokoh. ERM bagaikan tameng yang melindungi Ciputra Development dari berbagai ancaman, mulai dari risiko finansial, operasional, reputasi, hingga regulasi.

Proses pengumpulan profil risiko dilakukan dengan cermat, menggabungkan pendekatan bottom-up dari unit-unit bisnis dan top-down dari Direksi. Masing-masing risiko dianalisis dan dipetakan, tak luput dari pemantauan dan mitigasi yang berkelanjutan.

Untuk menjalankan fungsi manajemen risiko dengan optimal, Ciputra Development membentuk Unit Manajemen Risiko (UMR). UMR bagaikan komando khusus yang bertugas:

  1. Membangun kerangka kerja ERM yang sesuai dengan kebutuhan setiap unit bisnis.
  2. Mengkonsolidasikan dan melaporkan risiko utama yang diidentifikasi di berbagai unit bisnis kepada Direksi.
  3. Mengkomunikasikan risiko strategis yang menjadi perhatian Direksi kepada seluruh unit bisnis.
  4. Memberikan masukan atas pengelolaan risiko, memantau profil risiko, dan meninjau efektivitas rencana mitigasi risiko yang disusun oleh setiap unit bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun