Mohon tunggu...
MuhammadRiskyArdana
MuhammadRiskyArdana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan,Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,Uiversitas Lambung Mangkurat,Banjarmasin

Hobi Olahraga dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Kerusakan Lingkungan di Sungai Danau

25 Juni 2024   09:35 Diperbarui: 25 Juni 2024   10:13 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Batubara yaitu sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama. Kegiatan pertambangan melalui empat proses, yaitu prospeksi, eksplorasi, eksploitasi, dan pengolahan. Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan batubara cukup besar, cadangan tersebut tersebar di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.Sehingga,diperlukan suatu uji penelitian lanjutan untuk mengetahui kualitas dan karakteristik dari sumberdaya batubara. Hingga saat ini, pertambangan batu bara masih menjadi salah satu kegiatan ekonomi utama dalam industri pertambangan, seiring dengan dampak yang terjadi akibat penambangan batubara terutama pada kesehatan dan lingkungan masyarakat Tentu saja hal ini harus diperhatikan oleh semua pihak baik penambang, pemerintah, maupun masyarakat sekitar. Dampak yang ditimbulkan dari penambangan batu bara akan mengancam keseimbangan ekosistem dan kehidupan disekitar lokasi penambangan batubara. Adapun tujuan dilakukannya pengkajian ini yaitu untuk mengetahui dan mengidentifikasi terkait dengan dampak kesehatan lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan batu bara. Hal ini penting dilakukan agar masalah terkait dengan pertambangan batu bara ini dapat menjadi perhatian lebih, karena permasalah pada lingkungan dapat berdampak besar bagi masa yang akan mendatang.

METODE

Pengkajian di dalam penelitian ini menggunakan metode sistematik (systematic review), data berasal dari hasil penelitian yang sudah dilakukan orang lain sebelumnya memanfaatkan fasilitas pencarian online melalui Google Scholar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Ligkungan idup di Tanah Bumbu Meliputi :

  • Pencemaran Air : Pencemaran air menunjukkan adanya ketidaksesuaian di dalam sifat air dengan keadaan yang seharusnya diluar dari kemurnian air tersebut melainkan akibat dari masuk atau dimasukkannya suatu komponen lain ke dalam air sehingga fungsinya tidak berjalan secara normal Salah satu dampak pertambangan batu bara terhadap lingkungan yang tak terelakkan yaitu penurunan kualitas air, penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh kegiatan pembukaan lahan pertambangan, pembersihan lahan tambang dan pencucian batu bara. Semua kegiatan itu akhirnya membawa bahan-bahan berbahaya ke badan atau sumber-sumber air masyarakat sehingga tercemar. Air dapat dikatakan sebagai air yang layak untuk dapat digunakan oleh manusia untuk kegiatan sehari-hari yakni air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan bebas dari kelebihan garam. Selain itu juga pH dar air juga penting. Air yang baik yaitu air yang netral tidak tergolong bersifat asam maupun basa.
  • Perubahan Struktur Lahan : Perubahan struktur lahan akibat pertambangan mengacu pada transformasi fisik dan ekologis yang terjadi di area sekitar lokasi pertambangan. Berikut adalah beberapa aspek utama dari perubahan tersebut:
  • Penggalian dan Penambangan
  • Pembukaan Lahan
  • Perubahan Hidrologis
  • Pencemaran Tanah dan Air
  • Kehilangan Habitat
  • Kompensasi dan Reklamasi
  • ampak Sosial dan Ekonomi
  • Perubahan Pemanfaatan Lahan : Perubahan struktur lahan akibat pertambangan memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pengelolaan yang bijak dan penerapan teknologi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif dan meningkatkan keberlanjutan industri pertambangan.
  • Kelangkaan Keankaragaman Hayati : Keanekaragaman hayati merupakan salah satu indikator ekosistem dan sarana untuk mendeteksi perubahan spesies. Indonesia dianggap oleh dunia internasional sebagai salah satu negara adidaya keanekaragaman hayati. Menurut penelitian kelangkaan keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh kegiatan pertambangan batu bara karena pada saat proses kegiatan secara tidak langsung menghancurkan habitat asli fauna serta pengolahan tambang yang kurang baik dapat mengubah kondisi biotik dan abiotik serta penghancuran ekosistem dari flora dan fauna tersebut. . Menurut penelitian Limbah yang terdapat dari tambang batu bara diketahui mengandung beberapa zat terlarut seperti Se, Mg2+, K + , HCO, dan SO4 2- yang langsung meracuni biota laut.
  • Penurunan Tingkat Kesuburan Tanah : Kesuburan tanah merupakan potensi dari tanah untuk menyuplai nutrisi secara utuh untuk menjamin potensi bagi pertumbuhan tumbuhan. Namun,tingkat kesuburan tanah dapat menurun karena ada beberapa hal. Salah satu penyebab penurunan tingkat kesuburan tanah menurut adanya kegiatan penambangan batu bara yang merusak susunan tanah karena penggunaan alat-alat berat. Perusakan susunan ini akan berdampak buruk terhadap sifat fisik tanah serta struktur tanah yang sudah terbentuk secara alami pun akan terganggu karena adanya penambangan. Perusakan lapisan ini akan mengubah sifat-sifat tanah. Struktur tanah yang terbentuk secara alami yang tersusun. secara teratur dari lapisan atas hingga lapisan bawah akan terganggu karena adanya penambangan
  • Menimbulkan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut : ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Ini merujuk pada berbagai jenis infeksi yang menyerang bagian-bagian saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, sinus, bronkus, dan paru-paru. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. ISPA umumnya menular melalui udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, dan dapat menyebar dengan cepat terutama di tempat-tempat dengan kerumunan seperti sekolah, kantor, atau transportasi umum. Pencegahan ISPA meliputi mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan mendapatkan vaksinasi jika tersedia (seperti vaksin flu). Hal ini sering terjadi selama tahap eksplorasi, pengembangan, konstruksi, dan operasional pertambangan. Operasi penambangan dapat memobilisasi material dalam jumlah besar dan tumpukan sampah yang mengandung partikel berukuran kecil yang mudah tersebar oleh angin.
  • KESIMPULAN

Saya menyimpulkan bahwasannya penambangan batubara dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi kesehatan lingkungan sekitar,Penting untuk memperhitungkan dampak-dampak ini dalam perencanaan, operasi, dan penutupan tambang untuk memastikan praktik-praktik yang bertanggung jawab secara lingkungan. Ini meliputi penggunaan teknologi bersih, pemantauan lingkungan yang ketat, konservasi biodiversitas, dan komitmen terhadap reklamasi yang efektif guna meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun