Mohon tunggu...
Muhammad Risal
Muhammad Risal Mohon Tunggu... Editor -

Tertarik dengan ilmu politik, kebijakan pemerintah,kebudayaan,dan isu isu global. Mahasiswa Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan "Hemeroteca Nacional de Mexico" di Kaltim, Kenapa Tidak?

20 Agustus 2018   11:34 Diperbarui: 20 Agustus 2018   11:59 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Conrado Sol masuk ke sebuah gedung bangunan bergaya modern dengan nuansa warna cokelat kayu yang dominan. Suasana sedikit tenang dan terlihat di sana-sini orang membaca surat kabar maupun majalah.

Conrado Sol menghampiri petugas perempuan berwajah ramah dan penuh senyum yang berjaga dan bertanya mengenai sebuah arsip berita surat kabar sebuah peristiwa pemerkosaan yang terjadi 10 tahun lalu dan melibatkan peran dari Jenderal Blanco, seorang penasihat keamanan dalam negeri Presiden Meksiko yang juga adalah atasan dari Conrado Sol. 

Conrado diberikan kode untuk mengakses arsip dari potongan berita dari surat kabar yang memberitakan peristiwa tersebut. Dalam waktu tidak lebih dari 10 menit, Conrado Sol bisa mengakses arsip digital maupun arsip dalam bentuk cetak mengenai peristiwa yang ingin diketahuinya. Nama gedung yang didatangi oleh Conrado Sol adalah Hemeroteca Nacional de Mexico atau Perpustakaan Surat Kabar Nasional Meksiko.

Paragraf diatas adalah salah satu penggalan adegan dalam serial Univison yang berjudul El Chapo, serial yang mengisahkan tentang salah satu Bandar Narkoba Terbesar dalam sejarah Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman yang ditayangkan pada Tahun 2017. Tentu kita tidak akan bercerita mengenai serial filmnya, namun lebih kepada Hemeroteca Nacional de Mexico atau Perpustakaan Surat Kabar Nasional yang ada di Meksiko. 

Hal ini menjadi sebuah hal yang menarik karena disana tersedia perpustakaan yang khusus menampilkan arsip surat kabar nasional dari seluruh surat kabar nasional yang ada di Meksiko. Ini sedikit banyak menunjukkan bahwa Meksiko memiliki perhatian yang khusus terhadap keberadaan arsip surat kabar yang terbit di negaranya.

Indonesia memiliki Undang-Undang yang mengatur mengenai Arsip, yaitu Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Namun undang-undang ini lebh spesifik mengatur kearsipan dalam bentuk dokumen negara. Perhatian Pemerintah Indonesia terhadap arsip, khususnya terhadap arsip surat kabar belum terlihat serius.

Kita bisa saja mengakses arsip surat kabar di perpustakaan nasional tetapi itu masih berada dalam skup yang luas karena disana juga merupakan perpustakaan umum yang tidak mengkhususkan terhadap arsip surat kabar. Dan tentu saja tidak semua warga negara bisa mengaksesnya dengan mudah karena letaknya berada di Jakarta. Pemerintah daerah juga belum ada yang terlihat atau memiliki inisiatif untuk membangun sebuah perpustakaan yang khusus mengarsip surat kabar, baik itu Surat kabar nasional maupun surat kabar daerah.

Keberadaan arsip bagi sebagian pemangku jabatan di negeri ini belum dilihat sebagai sebuah hal yang penting dalam menjaga jejak sejarah sebuah bangsa dan negara. Bayangan terhadap arsip adalah bayangan terhadap tumpukan dokumen atau kertas lusuh dan berdebu yang sama sekali tidak memiliki daya tarik dan bernilai. 

Padahal keberadaan arsip, khususnya arsip surat kabar nasional dan daerah, adalah aset yang sangat berharga dan merupakan warisan nasional/daerah dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan. Kita dapat melihat keberadaban suatu bangsa dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya. Negara-negara di Benua Eropa dan Amerika memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap keberadaan arsip yang terkait dengan negaranya sehingga tidak menjadi sebuah hal yang mengherankan jika mereka bisa menjadi negara yang maju karena mereka bisa belajar dari kesalahan masa lalu melalui arsip yang mereka punya.

Membayangkan Kota Samarinda, Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, memiliki sebuah gedung yang nyaman, bernuansa modern namun tidak meninggalkan ciri khas daerah Kalimantan Timur. 

Gedung yang kemudian diberi nama Pusat Arsip Surat Kabar Daerah Kalimantan Timur atau Perpustakaan Surat Kabar Kalimantan Timur sebagaimana Hemeroteca Nacional de Mexico yang dapat diakses dengan mudah dan gratis, memiliki petugas yang berdedikasi tinggi dalam pemeliharaan arsip dan juga ramah, serta memiliki arsip surat kabar daerah dan nasional yang lengkap. Warga yang datang dapat dengan mudah menelusuri sejarah daerah mereka melalui berita burat kabar, jadi tempat kongkow yang berfaedah, dan menjadi pusat kegiatan literasi masyarakat. Akses terhadap dokumen yang mudah dan terdigitalisasi memudahkan mereka yang ingin mencari informasi secara akurat dan tepat.

Kalimantan Timur saya pikir dapat menjadi pionir atau role model dalam hal membangun Perpustakaan Pusat Arsip Surat Kabar Daerah. Kalimantan Timur memiliki surat kabar daerah seperti Kaltim Post, Samarinda Post, Tribun Kaltim, Koran Kaltim, dan segala media surat kabar lokal yang dapat menjadi sebuah awal yang bagus sebagai database yang mudah untuk dikumpulkan dan diarsipkan. 

Hal ini tentu saja menjadi modal awal yang kuat untuk mewujudkan impian tersebut. Kalimantan Timur akan memiliki pusat arsip pembangunan dan peristiwa daerah yang dapat ditelusuri melalui pemberitaan media cetak lokal. Tentu saja hal ini perlu perencanaan dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah serta kerjasama dengan media cetak lokal itu sendiri. Pembangunan Perpustakaan Pusat Arsip Surat Kabar Daerah dapat menjadi sebuah gebrakan pembangunan yang ciamik dan berbeda dengan daerah yang lain.

Mimpi memiliki Perpustakaan Pusat Arsip Surat Kabar Daerah Kalimantan Timur sebagaimana Hemerotica Nacional de Mexico di Meksiko adalah mimpi yang tidak berlebihan. Itu adalah mimpi yang tulus sebagaimana mimpi warga negara biasa yang tidak ingin bangsanya tidak memiliki keberadaban dan tidak mengenal sejarah daerahnya sendiri karena tidak adanya akses terhadap arsip surat kabar di daerah dimana mereka tinggal dan berkarya. 

Apakah Kalimantan Timur bisa mewujudkan impian tersebut? Kita hanya bisa berharap dan berdoa semoga Pemimpin Kalimantan Timur memiliki kesadaran akan pentingnya keberadaan arsip, khususnya arsip surat kabar daerah, sebagai salah satu bentuk bangsa yang beradab dan peduli terhadap sejarah daerah yang dipimpinnya.

Oleh:

Muhammad Risal

Penggiat Literasi dan Mahasiswa Magister Administrasi Publik FISIP Unmul

*Terbit di Opini Koran Kaltim Post, Edisi Sabtu 11 Agustus 2018, Hal 23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun