Mohon tunggu...
Muhammad Rifqy Nur Fauzan
Muhammad Rifqy Nur Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tuhan selalu memberikan ilmu melalui alam dan fenomena yang terjadi tanpa disadari oleh manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pancasilaku Jangan Dikebiri

14 Agustus 2022   17:46 Diperbarui: 14 Agustus 2022   17:52 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surat kecil dariku, untukmu bung Karno..

Selamat pagi, bung

Bangunlah dari tidur panjangmu

Telah kuseduh secangkir kopi hasil panen rakyatmu

Yang tirtanya disuling dari tangis kaum papa

Taklupa juga sepiring roti dari tangan seorang janda

Yang remahnya ialah doa atas ketindasan yang taksudah

Bangunlah, bung

Sejenak kita buka diskusi

Tentang hukum yang mati suri

Tentang arti lambang garuda

Tentang bhinneka tunggal ika

pun, tentang pancasila yang dikebiri

Bangunlah..

Sekiranya engkau berkenan

Tengoklah ikrar yang tertuang dalam pancasila

Bukankah itu ideologi bangsa ini?

Yang tercipta saat kau dihempas jauh, ke tanah Ende

Lantas? mengapa ia tak lagi sakti,

Hilang makna, juga mati ditikam pemuda sendiri

Sungguh..

Aku muak, bung

Melihat pikiran-pikiran dinamis dan hukum yang mati suri

Pandanglah tua di barat Batavia,

Wajahmu yang kusut pada gerbang kemerdekaan

Diagungi politisi, birokrasi, dengan slogan NKRI harga mati

Tetapi, mereka memakan kaum sendiri

Sedangkan di timur manokwari dan central khatulistiwa

Mereka menanam dusta dengan citra diri

lantang, suara yang penuh api

Tapi lupa pada nilai-nilai pancasila

Ayolah bung, hari semakin terik

sedang jiwa mudamu

Disana, berdiri di garis juang

Tak kasihankah kau dengan darah dan nyawa

Yang berserak di tangan pertiwi demi memahkotai proklamasi?

Mereka menunggu hadirmu,

Refleksi dan aktualisasi dari spirit pancasila yang menyatukan nafas mereka

Pertahankan tiang negeri!!

Agar pancasila tak mati ditikam negeri sendiri

Bekasi,14 Agustus 2022

By : Muhammad Rifqy Nur Fauzan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun