Yang diuji mesti memeriksa isi kepala penguji dengan mempreteli pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya, bermutu atau tidak. Sebab, isi kepala kadang dilihat bukan hanya dari pernyataan-pernyataan yang disampaikan, tapi juga dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang tidak kritis layak dikritisi. Menanyakan pertanyaan.
Uji pengetahuan penguji dengan menjawab pertanyaan-pertanyaannya secara dialektik. Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan adalah salah satu polanya. Jadikan forum ujian sebagai forum berbantah-bantahan secara argumentatif. Jelas, pertanyaan yang jawabannya adalah hafalan tidak dapat tempat dalam forum ujian pedagogis semacam ini.
Saat itu, forum ujian menjelma forum ujian akademik yang sebenarnya. Yaitu forum untuk menguji yang diuji, sekaligus juga menguji penguji. Forum untuk menguji anak didik, sekaligus menguji pendidik. Dosen menguji mahasiswa, mahasiswa juga mesti menguji dosen. Menguji penguji. Mengapa demikian? Alasannya jelas, masih banyak penguji yang tidak terpuji dan tidak layak dipuji.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI