Berpindah ke Gereja Santa Maria de Fatima, keunikan gereja ini terletak pada arsitektur khas Tionghoa yang mengintegrasikan elemen Kristiani. Gereja ini menunjukkan bagaimana komunitas Tionghoa memeluk agama Katolik tanpa meninggalkan identitas budaya mereka. Lokasinya menandakan harmoni keberagaman agama di kawasan Glodok.
"Bahkan Patung Tuhan Yesus di Gereja ini dipesan khusus, terlihat dari mata yang sengaja dibuat dengan mata yang sedikit sipit". Â ujar Jessi selaku tour guide.
Berlanjut ke kawasan Glodok, Sebagai pusat komersial, Kawasan Glodok Pancoran adalah denyut nadi ekonomi dan budaya Pecinan. Gang-gang kecil dengan kios-kios tradisional, apotek Cina, dan toko makanan khas Tionghoa menjadikan Glodok Pancoran tempat di mana tradisi berinteraksi dengan modernitas. Kawasan ini menjadi simpul yang menyatukan seluruh elemen budaya, agama, dan sejarah Pecinan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya Tionghoa di Jakarta, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang. Pecinan Glodok pun menjadi contoh nyata bagaimana sejarah, tradisi, dan modernitas dapat berjalan berdampingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H