Perjuangan di Tanah Oligarki
tanah air, tumpah air mataku
bumiku diperkosa dengan rakus
oleh tangan-tangan bajingan
yang terus mengoyak-ngoyak
tanpa terputus-putus
merdeka hanyalah canda
bagi mereka yang berpangku kuasa
bermain-main di atas podium istana
bersuka cita di atas derita dan jeritan
orang-orang yang turun ke jalanan
memperjuangkan arti keadilan
kau nodai demokrasi itu
kau lecehkan seolah kami dungu
berapi-api mengejar ambisi
untuk bisa mendominasi
sedang hati ibu pertiwi
kau buat mati
takkan kubiarkan kau tanggalkan
sayap-sayap sang garuda
dan kau kenakan seolah raja
terbang ke belantara kuasa
tanpa sudi mendengar
suara demi suara
rintihan demi rintihan
yang barangkali telah mendebu
di sudut kedua matamu
seruan kemerdekaan
yang baru saja dirayakan
haruskah berakhir hujan air mata
sedang perjuangan tak henti menggema
demi kesejahteraan yang hakiki
demi kemakmuran yang abadi
akan kulawan perampas negeri
meski darah telah di ujung kaki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H