Walau begitu, bukan berarti seorang anak harus diam jika melihat orangtuanya sedang berada di jalan yang salah. Jangan pernah kita keliru menempatkan adab dan akhlak. Perlu diketahui, sebaik-baik adab dan akhlak anak terhadap orangtua, yaitu mampu mengkritik, meluruskan, serta berani memberi masukan kepada orang tua (dengan cara yang baik) agar orang tua juga bisa intropeksi atas kesalahan yang dilakukannya.
Kesimpulannya, jangan pernah kita salah menempatkan akhlak dan adab serta jangan sampai kita jadikan adab dan akhlak sebagai tameng untuk berbuat dzolim kepada diri sendiri dan orang lain. Selain itu, pesan moral dari tulisan ini adalah, jangan pernah kita takut untuk mengkritik, menasihati, meluruskan, dan memberi masukan kepada sesama manusia, siapapun dia, serta apapun pangkat dan jabatannya, karena agama adalah nasihat.
Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang ma'ruf" (HR Bukhari, no. 7257; Muslim, no. 1840).
Selain itu, Rasul SAW juga bersabda:
Tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam maksiat kepada khalik".
Itu artinya apa? Jangan pernah kita taat kepada makhluk (siapapun itu) jika itu bertentangan dengan syariat Islam, dan kita dibolehkan untuk melakukan kritik, memberikan ssran dan masukan, serta menegur siapapun makhluk yang berbuat salah.
Perlu diketahui, orang yang memiliki akhlak terpuji pasti sangat membenci segala sesuatu yang dinilai tidak pantas dan merugikan diri sendiri dan orang lain karena segala sesuatu yang dapat merugikan orang lain termasuk suatu kedzoliman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H