ABSTRAK
Isu-isu adanya piramida Sadahurip telah merebak di media massa, elektronik dan dunia maya sejak awal tahun 2012. Kalangan masyarakat tertentu masih percaya, walaupun telah disanggah oleh beberapa ahli geologi dan arkeologi. Berdasarkan pandangan ilmu kegunungapian, G. Sadahurip merupakan gunung api tua yang merupakan parasit G. Talagabodas, dan muncul di dalam bukaan kawah berarah tenggara-baratlaut.
G. Sadahurip berbentuk kerucut, dan disusun oleh aliran-aliran lava dan sebagian besar ditutupi oleh endapan jatuhan piroklastika berumur 13320 BP. Lembah Baturahong adalah lembah dalam yang terbentuk oleh proses erosi. Bercak-bercak warna putih pada permukaan bongkahan lava yang dianggap batu bertulis di Kp.Cicaparlebak merupakan endapan silika. Semua kenampakan tersebut menunjukkan bahwa G. Sadahurip bukan piramida hasil budaya manusia pra sejarah, tetapi sebuah gunung api tua, parasit G. Talagabodas yang terbentuk sebagai hasil erupsi efusi.
PENDAHULUAN
Gunung Sadahurip atau gunung berbentuk piramida yang berlokasi di desa Sadahurip, kecamatan pangarikan, Wanaraja, Garut, Jawa Barat. Gunung yang dikenal warga setempat sebagai gunung keramat dan digunakan sebagai tempat bercocok tanam untuk mencukupi kebutuhan warga sehari-hari. Gunung ini juga berbentuk seperti Piramida dengan sisi dan sudut berbentuk lancip.penelitian gunung Piramida sudah mulai di teliti sejak tahun 2008,tim peneliti LIPI selama lima hari namun pihak desa belum mendapat hasil laporan dari penelitian tersebut. Tim peneliti dri jakarta jga sempat datang untuk meneliti lempengan gunung tersebut meski belum diketahui hasilnya.
BAGIAN INTI
Gunung Piramida, juga dikenal sebagai Gunung Mandalawangi, gunung Piramida Sadahurip Ini adalah salah satu gunung paling unik di Indonesia karena puncaknya berbentuk piramida. Bentuknya yang unik merupakan hasil dari erosi dan pelapukan yang terjadi selama jutaan tahun.
Gunung ini memiliki sejarah yang kaya, dengan legenda seputar pembentukannya. Salah satu legenda yang paling populer adalah ada raksasa bernama Ki Galang Taru yang tinggal di dekat gunung tersebut. Dia dikatakan telah melemparkan sebuah batu besar yang membentuk bentuk piramida gunung. Legenda ini masih banyak dipercaya oleh masyarakat Sunda setempat.
Gunung Piramida memiliki makna religius bagi masyarakat Sunda selama berabad-abad. Gunung tersebut dianggap keramat dan sering dikunjungi para peziarah. Ada juga beberapa situs seni cadas kuno di sekitar gunung yang diyakini telah dibuat oleh orang Sunda yang tinggal di daerah tersebut sejak berabad-abad yang lalu. Gunung juga berperan dalam sejarah Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, gunung ini dijadikan tempat strategis bagi tentara kolonial. Masih ada sisa-sisa bangunan kolonial dan benteng di gunung yang bisa dilihat hingga saat ini.
Saat ini, Gunung Piramida adalah tujuan populer bagi para pejalan kaki dan penggemar alam. Ada beberapa jalur pendakian yang mengarah ke puncak gunung, menawarkan pemandangan lanskap sekitarnya yang menakjubkan. Gunung ini juga merupakan rumah bagi beragam flora dan fauna, termasuk anggrek langka serta beberapa spesies burung dan mamalia. Baru-baru ini, Gunung Pyramid juga menjadi tempat populer bagi para fotografer dan influencer media sosial karena bentuknya yang unik dan pemandangan yang menakjubkan. Popularitasnya telah menimbulkan beberapa kekhawatiran tentang dampak pariwisata terhadap ekologi gunung dan signifikansi budayanya.
Upaya telah dilakukan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan melindungi sumber daya alam dan budaya gunung. Pemerintah daerah dan masyarakat telah menetapkan jalur dan fasilitas pendakian yang meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan budaya setempat. Selain itu, acara dan festival budaya diadakan secara rutin untuk mempromosikan warisan dan tradisi masyarakat Sunda.