Faktor ketiga adalah kurangnya edukasi tentang pentingnya hemat dan bijak dalam mengelola keuangan. Banyak dari mereka yang tidak menyadari bahwa sikap konsumtif dapat merugikan mereka di masa depan.
Namun sayangnya, Pemprov DKI Jakarta dan pihak sekolah tidak pernah memberikan edukasi pentingnya mengelola keuangan kepada siswa-siswa tersebut.
Solusi Perilaku Konsumtif Agar KJP Digunakan dengan Bijak
Seharusnya Pemprov DKI Jakarta, pihak sekolah, dan orang tua siswa dapat bekerja sama untuk mengatasi perilaku konsumtif siswa. Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Meningkatkan sosialisasi tentang tentang bahaya perilaku konsumtif dan pentingnya mengelola keuangan dengan bijak.
Pemprov DKI Jakarta, pihak sekolah, dan orang tua siswa dapat bekerja sama untuk meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti seminar, workshop, atau melalui media massa.
2. Meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja bagi siswa.
Pemprov DKI Jakarta dan pihak sekolah dapat bekerja sama untuk meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja bagi siswa. Pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka. Dengan keterampilan dan kemampuan yang mumpuni, siswa akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Memasukkan materi tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak dalam kurikulum sekolah.
Materi tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak dapat dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Materi ini dapat diberikan kepada siswa sejak awal masuk SMA/K.
4. Memberikan bimbingan dan arahan kepada anak tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak.