Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan Fadillah
Muhammad Ridwan Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Vokasi IPB University dengan program studi Komunikasi Digital dan Media

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Tiktok Shop terhadap Perilaku Belanja Konsumen

28 September 2024   15:20 Diperbarui: 30 September 2024   14:24 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiktok merupakan sebuah aplikasi berupa vidio pendek asal China yang diluncurkan pada tahun 2017 oleh Bytedance sebuah perusahaan startup teknologi yang berfokus pada pengembangan aplikasi berbasis artificial intelligence (AI). Tiktok sendiri semakin mendapatkan kepopulerannya berkat Zhang Yiming sang pendiri yang melakukan akuisisi terhadap sebuah aplikasi berbasis vidio yaitu musical.ly pada tahun 2018, Tiktok diluncurkan secara internasional oleh Bytedance apda tahun 2017, dengan kepopulerannya pada pengguna kalangan remaja dan anak muda.   

Aplikasi Tiktok mendapatkan kepopulerannya bukan tanpa alasan, kemudahan yang dimiliki dan beragam fitur menarik membuat berbagai kalangan terutama pada kalangan remaja dan anak muda memungkinkan untuk membuat, mengedit, dan membagikan vidio pendek dengan latar musik yang beragam disertai efek-efek menarik untuk memperindah vidio tersebut. Pada pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia semakin meningkatkan kepopuleran Tiktok, dimana saat semua orang jenuh berada dalam rumah akibat dibatasinya pergerakan sosial membuat mereka menghabiskan waktunya dengan menggunakan Tiktok sebagai media hiburan ataupun belajar mereka.   

Mulanya Tiktok hanya sebuah platform vidio pendek, namun seriringnya berjalan Tiktok melakukan ekspansi bisnisnya dengan menyematkan fitur baru yaitu Tiktok Shop yang diluncurkan pada tahun 2021, fitur ini menggabungkan media sosial dan e-commercer menjadi satu dalam sebuah aplikasi yang bisa disebut sebagai social commerce sehingga dapat menjangkau penjual, pembeli, dan kreator untuk merasakan pengalaman berbelanja yang menarik dengan lancar dan menyenangkan. Hadirnya Tiktok Shop memberikan peluang khususnya pada para pelaku usaha yang memungkinkan mereka melakukan sebuah promosi berbasis digital secara menarik yang dapat memudahkan pengguna melakukan transaksi secara langsung melalui vidio yang sedang mereka siarkan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Adweek-Morning Consult sebanyak 49% pengguna akan tertarik membeli produk ketika mereka melihat iklan, promosi ataupun ulasan terhadap produk tersebut di Tiktok.   

Fitur yang ditawarkan oleh Tiktok Shop sendiri berupa video in-feed, video livestream, dan tab Showcase. Showcase sendiri merupakan fitur yang memungkinkan pelanggan dapat berbelanja secara langsnung baik itu melalui akun penjual atau kreator dengan menambil sebuah ikon keranjang kuning di halaman profil Tiktok mereka. Hadirnya showcase juga membantu pelanggan menelusurui katalaog brand atau kreator yang ada dan memudahkan calon pelanggan untuk membeli. Meskipun memberikan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan proses jual-beli Tiktok Shop di Indonesia harus berhenti beroperasi pada 4 Oktober 2023 yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah, namun Tiktok Shop kembali hadir di Indonesia dengan melakukan kolaborasi bersama Tokopedia sebagai platform belanja online asal Indonesia pada 12 Desember 2023.   

Hadirnya Tiktok Shop tentunya membawa beragam strategi menarik yang ditujukan untuk membangun bisnis pada para pelaku usahan, strategi yang dapat digunakan diantaranya, memanfaatkan fitur live streaming yang memungkin penjual untuk melakukan promosi secara langsung berbasis vidio sehingga dapat meningkatkan interaksi antara pembeli dan penjual melalui kolom komentar, hadirnya live streaming juga memberikan penawaran menarik seperti adanya potongan harga dimana harga yang ditawarkan pada live streaming akan berbeda dengan aslinya, selanjutnya juga ketika menyaksikan live streaming penjual memungkinkan pembeli untuk mendapat gratis ongkir, dan selanjutnya hadirnya sesi tanya jawab yang memungkin penjual meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap produk yang dijualnya.   

Selain menggunakan live streaming ada beberapa strategi lainnya yaitu membuat konten vidio yang menarik sehingga dapat menarik rasa penasaran konsumen terhadap produk yang dijual, kemudian menambahkan hashtag untuk memanfaatkan SEO sehingga memperluas jangkauan pasara, selain yang tersebut kita juga dapat memanfaatkan peran influencer yang memiliki audiens besar sehingga dapat mempengaruhi para pengikut mereka ataupun orang lain menjadi tertarik terhadap produk yang sedang dipromosikan tersebut, meskipun penggunaan influencer sudah memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan penjualan, memanfaatkan fitur Tiktok ads juga perlu dimasimalkan sehingga membantu penjual untuk lebih menentukan target pasarnya dan memperluas jangkaun pasar pada segmen demografisnya.   

Sebagai seorang pembeli tentunya ingin adanya kemudahan dalam proses jual-beli, hal itu ditawarkan oleh Tiktok Shop sebagai platform social commerce yang memberikan beragam kemudahan dalam prosesnya, menurut Murtomi (2020) tentu hal itu yang membuat para pengguna memiliki kecenderungan untuk membeli tanpa memiliki batasan dan mengutamakan keinginan daripada kebutuhan yang menyebabkan muncul perilaku konsumtif pada pembeli. Hadirnya media sosial juga mempengaruhi psikologi masyarakat terhadap apa saja yang sedang trend saat ini sehingga meningkatkan rasa ketakutan akan ketertinggaln atau biasa disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out), selain itu kemudahan seperti mencari produk, tidak membuang banyak waktu, murah, gratis ongkir, diantar sampai ke rumah, dan bahkan bisa COD (Cash On Delvery) semakin meningkatkan perilaku konsumtif pengguna.   

Menurut Ritzer (dalam Baudrillard, 2015: 34) motivasi seseorang dalam membeli atau berbelanja kini sudah bergeser dari yang semulanya hanya berdasarkan kebutuhan kini menjadi alat untuk pemuas diri, kesenangan pembebasan kebutuhan atau konsumsi tanda. Baudriland menegaskan adanya symbolic value dan sign value yang memiliki arti bahwa seseorang mengonsumsi objek bukan lagi berdasarkan fungsi melainkan sebuah nilai simbolik yang bersifat abstrak (Baudrillard, 2015: 35). Hadirnya iklan-iklan yang menarik terhadap produk tersebut memengaruhi konsumen untuk bersifat impulsif, pemborosan dan mencari kesenangan semata. 

Hadirnya Tiktok sebagai platform media sosial berbasis vidio memberikan pengalaman yang menarik terhadap pengguna, selain itu Tiktok juga menghadirkan sebuah layanan berupa Tiktok Shop yang menggabungkan antara platform media sosial dan e-commerce atau biasa disebut social commerce. Tiktok Shop memberikan kemudahan kepada para pelanggan berupa kemudahan bertransaksi, mencari produk, mengoptimalkan waktu belanja, dan dapat dipesan dimana saja dan kapanpun. Selain itu, Tiktok Shop juga dapat membantu meningkatkan penjualan kepada para pelaku usaha dengan mempromosikan produknya melalui sebuah vidio yang kreatif dan interaktif sehingga meningkatkan brand awareness ataupun penjualan di masyarakat.   

Meskipun Tiktok Shop memberikan beragam manfaat baik itu bagi pengguna ataupun penjual, Tiktok Shop memiliki sisi negatif diantaranya persaingan yang lebih ketat dalam berbisnis seperti hadirnya beragam konten konten menarik yang mempromosikan produk tersebut, selain itu hadirnya Tiktok Shop juga berdampak pada penurunan penjualan toko fisik dan maraknya pemalsuan produk yang dijual. Kemajuan teknologi dalam berbelanja juga dapat mengurangi aktivitas sosial masyarakat secara fisik yang dapat berakibat kepada sifat individualis serta membuat konsumen lebih malas untuk melakukan aktivitas sosial. Kekhawatiran terkait kebocoran data konsumen juga dipertaruhkan karena pencatutan alamat pada kemasan produk untuk diantarkan kepada konsumen.   

Peralihan media konvensional dan digital juga dialami oleh para pelaku usaha khususnya mereka yang membuka tokonya secara digital di Tiktok Shop, hadirnya Tiktok Shop membuat konsumen manjadi lebih mudah dalam melakukan pemesanan produk, pencarian produk, bahkan membayar produk tersebut, dibandingkan berbelanja dengan toko konvensional yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencari produk. Hadirnya kemudahan yang ditawarkan juga meningkatkan konsumen lebih selektif dalam memilih produk. Konsumen juga dapat menjadi lebih konsumtif dalam membeli produk dan berlaku impulsif karena beragamnya produk yang ditawarkan melalui berbagai konten yang dipromosikan oleh para influencer.   

Kehadiran Tiktok Shop tentunya membuat beragam strategi baru dalam berjualan, sehingga meningkatkan kreatifitas dan inovasi pada pelaku usaha demi menarik konsumen seprrti membuat beragam konten-konten menarik, berkolaborasi dengan influencer guna menarik konsumen membeli produk yang dipromosikan, selain itu para pelaku usaha dapat meningkatkan jangkauan dengan memanfaatkan hashtag untuk memasimalkan SEO agar produk dapat dikenal luas oleh masyarakat. Meskipun dengan membuat beragam konten kreatif sebagai penjual juga harus memanfaatkan fitur live streaming guna meningkatkan brand awareness terhadap produk yang dimiliki serta meningjatkan interaktifitas antara konsumen dan penjual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun