Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Saya mahasiswa Universitas Pamulang dari Program Studi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tulisan yang Mencari Pembacanya

2 Juli 2024   00:29 Diperbarui: 2 Juli 2024   00:35 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya karya sastra selalu memiliki sebuah nilai, didalam nya mengandung makna dan rasa yang dapat kita jadikan sebuah pembelajaran dalam kehidupan. Bentuk dari karya sastra banyak sekali memang macam nya, hal lainnya adalah karya sastra selalu memiliki andil dalam perubahan perasaan pembacanya. Karya sastra selalu dapat menjadi sebuah narasi diri atau sebuah buku pembelajaran yang dapat kita pelajari untuk kita implementasikannya, tak jarang bila banyak dari para pembaca yang terpesona dan seakan pula meniru si tokoh dalam karya tersebut jika dalam karya itu memunculkan sebuah penceritaan. Namun ada pula para penulis yang menciptakan karya melalui dunia imaji nya yang mungkin amat sulit untuk di telaah atau di mengerti. Tapi itu lah yang menjadikan sebuah karya sastra itu menjadi amat kaya yang terbilang tidak biasa. Menghidupkan alam pikiran dengan sebuah narasi panjang yang mempesonakan. Adapun karya sastra yang terinspirasi dari sebuah masa atau dari sebuah waktu yang penting.

Jika kita mengulas lebih dalam ilmu sastra Indonesia, yang didalam nya juga ada sebuah pembagian golongan antara sastra serius dengan sastra populer, dan kedua nya memiliki sebuah  arti dan isi yang berbeda. Sastra serius adalah sebuah karya sastra yang adiluhung tidak habis di makan zaman dan terus menjadi sebuah karya yang everlasting, sastra serius juga tidak bergantung pada selera pasar, dan banyak mengulas kisah kehidupan yang serius seperti sosial, politik atau yang berkenaan dengan keberlangsungan kehidupan. Tidak terlalu berbeda jauh dengan sastra serius, sastra populer juga pun sama, sastra populer juga mengulas kehidupan kemanusiaan namun lebih banyak fokus pada kehidupan romantisme manusia dan cenderung mengikut pada selera pasar.

 Adapun contoh karya sastra serius seperti Sebuah novel dengan judul yang cukup menrik. Yaitu berjudul Seperti Dendam, Rindu Harus Di Bayar Tuntas, buku karya Eka Kurniawan yang terbit pada tahun 2014 yang di terbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dan memiliki ketebalan 257 halaman ini dari judul saja sudah cukup mencuri apa lagi jika kita membaca kedalamnya. Karya ini menggunakan latar waktu massa orde baru yang pada saat itu sangat mengerikan, buku ini memiliki penceritaan yang menarik pula. Bermula dari dua orang polisi yang memperkosa seorang Perempuan yang kurang waras, lalu di intip oleh dua bocah kecil dari lubang ventilasi. Yang akhirnya membuat trauma untuk dirinya sampai ia tumbuh dewasa, yaitu Ajo Kawir. Konflik yang absurd namun juga sangat menarik yang akhirnya membuat Ajo Kawir tidak bisa ereksi. Dengan satu konflik ini yang akhirnya membawa pada konflik lainnya, ini juga membawa cerita ini menarik dan membuat kita untuk terus membacanya.

Didalam nya juga banyak mengulas kisah-kisah permasalah serius bukan hanya berfokus pada hubungan percintaan remaja atau dua orang manusia yang romantic. Didalam nya banyak pembelajaran kehidupan sosial, kehidupan kemanusiaan dan politik, karena memang latar waktu yang dipilih sangat sesuai dengan apa yang terjadi, maka dari itu buku novel ini layak untuk di katakan sebuah karya sastra serius.

Ada pun catatan yang menjadi penting, buku novel Eka Kurniawan yang satu ini memang tidak begitu mudah di mengerti atau bukan sebuah bacaan untuk mengisi waktu luang atau untuk sebuah hiburan mencari kesenangan saja, karena memang didalamnya mengulas konflik yang amat serius sehingga harus ada waktu yang tepat ketika kita membaca nya agar dapat mengerti apa yang ingin disampaikan oleh Eka Kurniawan ini, karena jika kita membaca nya, nilai-nilai apapun yang terkandung didalam nya akan kita dapatkan, karena buku ini sangat lengkap.

Jika sudah berbicara tentang sastra serius, tidak lengkap rasanya jika kita tidak berbicara juga contoh dari karya sastra populer. Sebuah novel karya Boy Candra yang berjudul Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi, novel yang terbit pada tahun 2016 dan di terbitkan oleh Media Kita, novel ini menceritakan Kevin yang mengalami cinta yang bertepuk sebelah tangan, yang mana ia menaruh rasa cinta terhadap sahabat nya sendiri. Tapi Kevin tidak dapat mengatakannya dan ia membiarkan rasa ini terus mengalir dalam dirinya. Jika kita membaca nya kita mendapatkan sebuah nilai yang menarik, keikhlasan dan ketulusan cinta yang mendalam. Dan yang penting adalah membuat kita terkadang senyum sendiri, dan ini masuk kedalam karya sastra populer karena fokus yang di sajikannya adalah keromantisan.

Namun yang menjadi catatan dari karya Boy Candra yang satu ini adalah, terlalu banyak dramatis, dan cenderung terlalu cengeng, tapi ada hal lain yang dapat membuat menarik seperti  kita membacanya sangat mudah di mengerti dan santai, serta konflik yang tidak rumit, sehingga buku ini amat sangat di rekomendasikan para pembaca yang ingin membacanya dalam keadaan apapun.

Apapun yang di sajikan, dengan bungkus yang bagaimana pun setiap karya, selalu memiliki sebuah nilai dan selalu memiliki makna bagi para penikmatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun