Salah satu karya yang terkenal ialah kitab yang berjudul Al-Jami' As-Shahih Al Mukhtashar min Umur Ar-Rasululillah SAW wa Sunanih wa Ayyamih. Selain itu ada juga satu lagi ahli hadis terbaik setelah Imam al-Bukhari yaitu Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi atau orang sering menyebutnya Imam Muslim. Beliau lahir pada 204 H atau 819 M. Â Karya beliau yang Ia menulis kitab al-Musnad ash-Shahih atau yang lebih dikenal dengan Shahih Muslim. Itu merupakan karya sastra yang telah menjadi pedoman seluruh umat islam di dunia saat ini.
Di Indonesia itu sendiri juga terdapat berbagai karya sastra yang bisa menjadi media dakwah, peninggalan kerajaan islam terdahulu yaitu suluk dan hikayat. Suluk sendiri berarti jalan yg ditempuh untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karya sastra pada suluk berupa kitab-kitan yang berisi tentang ajaran tasawuf dan keasaan Allah SWT, contohnya ialah Suluk sukarsa, Suluk Malang sumirang, dan Suluk syarab al asyiqin. Sedangkan hikayat merupakan karya sastra berupa cerita/dongeng yang isinya menceritakan tokoh" bersejarah dan dipengaruhi oleh kebudayaan arab. Contohnya ialah hikayat Amir Hamzah, hikayat Bayan budiman dan hikayat raja raja pasai.
Nah untuk zaman yang semakin berkembang dan maju ini, sastra yang digunakan untuk berdakwah itu juga bermacam-macam dan semakin canggih pula. Sehingga memudahkan untuk semakin menyebar luasnya agama Islam di seluruh dunia saat ini, dapat melalui media sosial seperti youtube, facebook, maupun artikel yang bercorak islami. Selain itu semakin banyak juga buku-buku berisi tentang islam di dalamnya yang bisa dijadikan sebagai media dakwah seperti Muhammad: A Prophet for Our Time by Karen Armstrong dan The Story of Quran by Ingrid Mattson.Â
Jadi dapat dikatakan bahwa sastra dan dakwah itu tidak dapat dipisahkan. Melalui sastra itulah kita dapat berdakwah, tanpa sastra kita akan kesulitan untuk menyampaikan kebenaran. Dengan sastra juga kita bisa membuat ilmu agama yang ada akan abadi dengan menulisnya melalui kitab, esai maupun buku.Â
Selain itu dengan buku itu juga maka ilmu agama yang ada akan bermanfaat bagi orang lain, dikenang juga akan menjadi pahala jariyah bagi penulis. Sehingga melalui kitab atau buku itu telah jadi pahala jariyah yang akan tetap mengalir saat kita telah tiada nanti. Maka dari itu tidak ada salahnya jika kita menulis sebuah buku atau tulisan yang bernilai agama dan mampu bermanfaat bagi kita saat di akhirat juga orang lain di dunia.
