Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Sultan Agung

Insya Allah menjadi orang yang berguna bagi semua teman dan keluarga. Pemimpi yang ambisius untuk meraih mimpi yang jauh disana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Coretan Pembawa Surga

26 Juni 2021   16:45 Diperbarui: 26 Juni 2021   17:35 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh Muhammad Ridwan

Islam merupakan sebuah keyakinan yang dibawa oleh seorang nabi bernama nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada alquran. Islam sendiri dalam bahasa Arab merupakan mashdar dari kata aslama-yuslimu-islaaman, yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah. Islam mengajarkan hidup damai dalam kebaikan dan taat hanya kepada Allah SWT. Ajaran islam itu juga banyak, seperti salat, zakat, puasa, naik haji, sedekah, infak dan masih banyak lagi. Ibadah-ibadah yang di ajarkan oleh islam itu harus diniatkan untuk Allah semata, agar mendapatkan kebaikan dari apa yang telah dilakukan mendapatkan pahala juga balasan surga kelak di akhirat. 

Alquran dan sunnah nabi menjadi pedoman umat islam untuk beribadah, apabila tidak sesuai dengan apa yang ada dalam sunah maupun Alquran maka harus ditinggalkan. Semua sudah diatur dalam Al-quran dan sunnah nabi. Namun sering kita jumpai beberapa hal atau masalah yang tidak ada penyelesaiannya dalam sunnah nabi atau dapat dikatakan bersifat modern. 

Nah bagaimana menyelesaikan masalah itu?. Tentu saja dengan kembali lagi ke Alquran sebagai pedoman, untuk menyelesaikan itu kita memiliki lembaga agama maupun ulama yang bisa menentukan hukum dari masalah itu. Islam akan selalu menjunjung tinggi nilai kebaikan dan manfaat bagi semuanya. Islam juga merupakan agama dengan penganut paling banyak di dunia. Wajar saja karena ajarannya yang sangat menenangkan jiwa, penuh dengan kebaikan, dan menjunjung nilai kesetaraan antar umat manusia di dunia.

Apabila melihat kebelakang, agama islam dahulunya hanya ada di Mekah, namun kini sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kenapa bisa begitu? Hal itu tentu saja berkat dari dakwah. Dakwah adalah mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk Allah SWT, menyeru mereka kepada kebiasaan baik dan melarang mereka kepada kebiasaan buruk supaya beruntung di dunia dan akhirat. Dakwah yang awalnya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW untuk  kaum di Mekkah, kemudian menyebar ke mana-mana. 

Pencapaian yang luar biasa dengan menyebarluasnya islam ini tentu bukan perkara yang mudah. Apalagi ajaran islam merupakan keyakinan yang sangat bertentangan dengan ajaran kaum Quraisy saat itu. Kaum Quraisy menolak mentah-mentah dan menentang ajaran Nabi Muhammad SAW karena ajaran Nabi yang berbeda jauh dengan ajaran nenek moyang kaum Quraisy yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun. Padahal apabila di logika oleh kita, ajaran kaum Quraisy itu penuh dengan keburukan. 

Perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah dan meluruskan kemungkaran itu tidaklah mudah, penuh dengan perjuangan, walaupun Nabi sudah menunjukkan berbagai mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada mereka namun tetap saja keras kepala dan tak ayal Nabi malah mendapat cacian, hinaan, bahkan ancaman pembunuhan. Namun Allah SWT selalu melindungi Nabi Muhammad SAW sehingga tetap selamat. Setelah Nabi Muhammad wafat, perjuangan dakwah untuk menyebarluaskan agama Islam tidak berhenti, perjuangan dakwah dan memerangi kaum yang salah diteruskan oleh para sahabat nabi. 

Walaupun Nabi Muhammad sudah tiada, namun hadis, sunnah nabi dan Alquran  akan selalu ada hingga akhir zaman nanti. Selain itu Allah juga telah menjamin keutuhan yang ada pada Alquran sehingga tidak akan berubah isi di dalamnya sampai kapanpun juga. Hingga kemudian perjuangan terus berlanjut dengan munculnya ulama dari berbagai daerah untuk menyebarkan agama Islam. Dalam berdakwah juga bermacam-macam, bahkan dapat menyesuaikan dengan budaya yang ada di daerah tersebut namun tidak menghilangkan nilai-nilai islamnya.

Dalam artkel ini membahas mengenai sastra dan dakwah agama, dan di awal telah dijelaskan mengenai dakwah itu sendiri. Namun apakah ada hubungan antara satra dan dakwah itu sendiri? Jawabannya tentu ada dan hubungannya erat sekali. Sastra itu sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, stra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar s- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Sastra sendiri juga dapat berupa sastra tulis maupun non tulis. Sastra tersebut dapat berupa puisi, prosa, drama maupun kitab.Nah dengan sastra inilah pendakwah menyebarluaskan agama Islam. 

Sastra yang dimaksud ialah sastra tulis yang dijadikan pedoman dan pegangan ulama saat ini. Karya sastra yang tetap menjadi media dakwah dan pedoman hingga saat ini yang terkenal ialah kitab yang berisi kumpulan sabda nabi. Ulama yang mengumpulkan berbagai hadis salah satunya ialah Imam Bukhari yang lahir di Bukhara pada 13 Syawal 194 H bertepatan dengan 21 Juli 810 M. Beliau adalah ahli hadis termasyhur. Imam Bukhari dijuluki amirul mukminin fil hadits atau pemimpin kaum mukmin dalam hal ilmu hadis. 

Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari. Bersama gurunya Syekh Ishaq, ia menghimpun hadis-hadis sahih dalam satu kitab, dari satu juta hadis yang diriwayatkan 80 ribu perawi disaringnya menjadi 7.275 hadis. Ia menghabiskan waktunya untuk menyeleksi hadis sahih selama 16 tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun