Islam sebagai agama pembelajar. hal itu sangat sesuai jika kita lihat dari berbagai teks-teks keagamaan seperti Al-Qur'an dan Hadits. Diantaranya yakni tentang kewajiban setiap muslim untuk menuntut ilmu, carila ilmu sejak lahir hingga ke liang lahat.
Dari situ tentunya bukan hanya sekedar konsep tetapi butuh aktualisasi nyata, ilmu tanpa amal bagaikan pohon rindang tanpa buah. Bukan sekedar kewajiban  tanpa sebab tetapi memang mempunyai urgensi yang sangat penting bagi kehidupan manusia itu sendiri. Karena ilmu sebagai petunjuk hidup bagi manusia di dunia dan untuk mencapai akhirat. Â
Terkait ilmu, dalam Islam Nusantara kita ketahui mempunyai kultur keilmuan yang sangat kental.  Di dalamnya berkumpul  para ulama,  kiyai,  ustad maupun santri. Khazanah keilmuan di  dalamnya juga sangat beragam. Mulai dari ilmu ilmu salaf sampai modern. Selain mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan juga mengajarkan berbagai ilmu dunia.
Pesantren dalam Wikipedia diartikan sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.
Sejalan dengan visi Islam Nusantara, Â pesantren memiliki ciri khas yakni mengajarkan sopan santun, Â akhlakul karimah dan berbagai softskill kehidupan. Mencetak santri-santri Yang berjiwa Islam dan Nasionalis, Â menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Â Sehingga alangkah baiknya kita mendukung gerakan untuk mondok atau belajar di pesantren.
Pesantren sebagai subkultur Islam Nusantara memegang peran penting sebagai lembaga pendidikan Yang akan menentukan masa depan agama dan bangsa. Â Meskipun dengan berbagai kekurangan marilah kita bersama-sama mencari solusi dan jalan keluar untuk kemaslahatan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H