Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokaruh
Alhamdulillahirabbil'alamiin wa assholatu wa assalamu 'ala sayyidanaa Muhammadin wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in.Â
Dalam sebuah hadits Rasulullah Sallahu 'alaihi wa assalam telah bersabda: yang berarti, Â sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Dari hadits tersebut dapat kita ketahui, Beliau adalah sosok yang baik akhlaknya, Â maksum (terjaga dari perbuatan maksiat), beliau juga mendapat gelar Al-Aamin yang berarti orang yang dipercaya dan masih banyak lainnya.Â
Sebagai umatnya sudah tentu kita harus meneladani akhlak beliau sebagai nabi kita. Dalam kehidupan sehari-hari beliau juga mencontohkan  bagaimana kita harus berinteraksi dengan sesama bahkan dengan Sang Pencipta.  Kaitannya dengan kehidupan  dengan sesama, istilah akhlak mempunyai kesamaan dengan istilah moral.Â
Moral menurut Wikipedia adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Moral menjadi kunci penting dalam hidup manusia. Â Ilmu, jabatan serta harta tanpa didasari moral yang baik akan percuma. Tidak akan ada bedanya antara manusia dengan binatang ataupun setan. Â Oleh karena mengapa pentingnya moral setelah ketauhidan dalam Islam.Â
Lalu Islam Nusantara sebagai brand Ke-Islaman di Indonesia mempunyai peran penting dalam membina moral bangsa.  Dimotori  oleh para ulama,  kiyai dan habaib,  lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren dan sekolah-sekolah diniyah serta lingkungan masyarakat. Islam Nusantara yang merupakan penegak Islam Ahlussunnah  wa al-jama'ah yang menjunjung nilai-nilai kebangsaan sebagai penguat ketauhidan juga tak melupakan terkait moral.Â
Moral bangsa kita sebenarnya sudah tertanam sejak dulu di masyarakat Indonesia.  Kita ketahui seperti kebiasaan menghormati orang yang lebih tua,  menghargai sesama dan menjunjung tinggi persatuan. Dengan adanya peran Islam Nusantara kebiasaan atau moral itu bisa telestarikan  dan senantiasa terawat dengan berbagai cara,  seperti pendidikan agama,  kebudayaan  dan sosial.Â
Tantangan terkait moral sekarang ini memang sangatlah besar. Â Dibutuhkan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak untuk menyelesaikannya. Istilah Revolusi Mental pernah kita dengar sebagai upaya bangsa untuk menata kembali moral dan mental bangsa kita. Hal itu sangatlah sulit namun juga bukan hal yang mustahil.Â
Ada berbagai pendapat terkait kemerosotan moral bangsa, Â seperti akibat terjadinya globalisasi dan pergaulan bebas. Mungkin itu benar, Â karena bisa membawa pengaruh terhadap moral bangsa kita. Tetapi Imam Ghozali pernah berkata, Â moral itu terbentuk dari dalam. Â Hal itu menunjukkan bahwa seperti apapun tantangan dari luar diri kitalah yang seharusnya berperan. Sehingga kesadaran diri sangatlah perlu untuk membentuk moral yang baik.Â
Kunci moral yang baik sebenarnya sangatlah mudah. Â Yakni memanusiakan manusia adalah dasar dari semuanya, Â jangan menyakiti kalau tidak ingin disakiti dan seterusnya. Hambatan terbesarnya adalah ego yang selalu ingin menang sendiri. Orang yang tidak memiliki moral atau kurang bisa menghadirkan moral yang baik biasanya terbentuk oleh lingkungannya. Â Oleh karena itu lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk moral.Â
Bicara terkait lingkungan, Â dalam Islam Nusantara lingkungan yang cocok untuk membina moral yakni pesantren. Â Selain diajarkan ilmu-ilmu agama, Â di sana santri diajarkan berbagai keterampilan di masyarakat serta moral yang baik. Â Harapannya kelak mereka bisa menjadi sosok yang berpengaruh dan bisa memberi teladan yang baik bagi diri sendiri, Â keluarga dan masyarakat.Â
Wallahu'alam bisshowab.