Mohon tunggu...
najwatrianjani
najwatrianjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi umkt

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

konsep manajemen lingkungan yang diterapkan oleh perusahaan besar

24 Desember 2024   13:27 Diperbarui: 24 Desember 2024   13:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengertian Ilmu Lingkungan dan Manajemen
Ilmu lingkungan adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia, lingkungan
alam, dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Tujuan utama dari ilmu ini adalah untuk
memahami dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan serta cara-cara yang efektif untuk
menjaga keberlanjutan lingkungan demi kesejahteraan umat manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Sementara itu, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian sumber daya (termasuk manusia, uang, dan waktu) untuk mencapai tujuan
tertentu secara efektif dan efisien. Manajemen lingkungan adalah penerapan prinsip-prinsip
manajemen untuk merencanakan, mengorganisasi, dan mengendalikan aktivitas yang berkaitan
dengan perlindungan lingkungan. Dalam konteks ini, manajemen lingkungan berfokus pada
penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan serta pengurangan
dampak negatif yang dihasilkan dari aktivitas industri, pertanian, dan urbanisasi.

2. Penjelasan Ilmu Lingkungan dalam Konteks Manajemen
Integrasi antara ilmu lingkungan dan manajemen sangat penting dalam era modern, di mana
perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan masalah polusi menjadi tantangan global.
Manajemen lingkungan berperan dalam menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut
dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan dan
dunia usaha.
Di dalam manajemen lingkungan, konsep-konsep seperti sustainability (keberlanjutan), green
business (bisnis hijau), dan corporate social responsibility (CSR) sangat erat kaitannya.
Perusahaan, misalnya, dituntut untuk tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga
pada dampak sosial dan lingkungan dari operasional mereka. Hal ini mengarah pada konsep
manajemen yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga mempertimbangkan
keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Selain itu, penerapan manajemen lingkungan juga
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan
meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.
Penerapan ilmu lingkungan dalam manajemen juga melibatkan perencanaan yang matang
mengenai penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah, serta pengurangan emisi karbon.
Hal ini penting, mengingat aktivitas manusia, terutama industri dan sektor transportasi,
menjadi penyumbang utama terhadap degradasi lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk
menyusun kebijakan dan prosedur yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan yang lebih efisien.

3. Contoh Kasus: Manajemen Lingkungan di Industri
Salah satu contoh nyata penerapan ilmu lingkungan dalam manajemen adalah pada industri
manufaktur yang menerapkan prinsip-prinsip green manufacturing. Perusahaan-perusahaan
besar di dunia, seperti Toyota dan Unilever, telah mengadopsi manajemen lingkungan dengan
mengurangi emisi gas rumah kaca, menggunakan energi terbarukan, serta
mengimplementasikan sistem pengelolaan limbah yang lebih efisien.
Misalnya, Toyota memiliki program
bernama Toyota Environmental Challenge
2050, yang bertujuan untuk mengurangi
dampak negatif lingkungan dari aktivitas
mereka. Salah satu langkah utama yang
diambil adalah mengurangi emisi karbon
dari proses produksi kendaraan dan
memperkenalkan mobil yang lebih ramah
lingkungan, seperti mobil listrik dan mobil
hidrogen. Selain itu, Toyota juga berfokus pada pengelolaan sumber daya yang lebih efisien
dengan menggunakan teknologi yang dapat mengurangi penggunaan energi dan material
langka.
Di sektor lain, Unilever juga menerapkan
manajemen lingkungan dengan memfokuskan
pada keberlanjutan dalam rantai pasokan produk
mereka. Unilever telah berkomitmen untuk
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan
beralih ke kemasan yang lebih ramah
lingkungan, serta mengurangi emisi karbon
dalam proses produksi. Perusahaan ini juga berusaha untuk memastikan bahwa produk mereka
tidak merusak lingkungan melalui pemilihan bahan baku yang lebih berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
Penerapan manajemen lingkungan dalam kedua perusahaan ini membuktikan bahwa
prinsipprinsip keberlanjutan dapat diterapkan dalam dunia bisnis tanpa mengorbankan
keuntungan, malah bisa meningkatkan daya saing dan reputasi perusahaan di pasar global yang
semakin peduli terhadap isu lingkungan.

Kesimpulan
Ilmu lingkungan dan manajemen memiliki hubungan yang erat, terutama dalam menghadapi
tantangan global terkait perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Manajemen lingkungan
yang efektif tidak hanya fokus pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi
juga berupaya meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan menciptakan kebijakan
yang mendukung keberlanjutan. Contoh kasus dari perusahaan-perusahaan besar menunjukkan
bahwa penerapan manajemen lingkungan yang baik dapat mendatangkan keuntungan ekonomi
sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, integrasi ilmu lingkungan dalam
setiap aspek manajemen harus terus didorong untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun