Bina Usada Bali melaksanakan Talkshow Tokoh Kesehatan Tradisional dengan tema yang diangkat adalah "Inspirasi Pemuda Bali Membuka Usaha Usada Bali" bersama narasumber yaitu dr. I Gusti Ngurah Putera Eka Santhosa, M.Fis., AIFO-K. Kegiatan ini merupakan kegiatan modul nusantara inspiratif 2 pada program PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) 3. Acara dimulai dan dipandu oleh moderator Ibu Ns. Komang Yogi Triana S. Kep., M. kes., Sp. An dna dihadiri oleh seluruh mahasiswa PMM 3 STIKES Bina Usada Bali.dr. I Gusti Ngurah Putera Eka Santhosa, M.Fis., AIFO-K atau akrab disapa dr. Ngurah lahir di Tabanan, 26 Agustus 1984.
25/11/2023 STIKESBeliau merupakan salah seorang dokter spesialis olahraga yang baru saja menyelesaikan Program Doktoral tahun ini di Universitas Udayana dan saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati.Pada rentang tahun 2015 sampai 2019 dr. Ngurah mendirikan Klinik Pratama Damar dan mulai mengembangkan Integrative Medicine. Kemudian lanjut dari 2019 sampai 2022 dimana terjadinya pandemic Covid-19, namun hal tersebut tidak menghambat dr.Ngurah untuk mendirikan Sidhakarya Wellnese Journey.Â
Sebuah program pemulihan diri berbasis budaya yang bertujuan untuk melampaui dinamika kehidupan. Ibarat sebuah perjalanan, program ini menyediakan pemandu yang berpengalaman untuk mengantarakan proses restorasi diri para peserta. Sidhakarya Wellness Journey digali dari kearifan budaya local khususnya tari wali Sidhakarya, sehingga program ini selain menjadi salah satu industry kreatif di bidang kesehatan dalam waktu yang bersamaan juga melestarikan budaya dengan cara yang berbeda.
Pada tahun yang sama, beliau juga menerbitkan karya Niti Shastra dan juga menyelesaikan gelar Magister Fisiologi Keolahragaan di Fakultas Kedokteran Udayana. Baru-baru ini tahun 2023 beliau menjadi bagian dari Tim Pendiri Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati Denpasar dan mengembangkan Ethnomedicine.dr. Ngurah memulai karier sebagai dokter karena satu alasan yang cukup menarik, yaitu ; karena ibunya sering dituding membawa "ilmu gaib" dan menyebabkan penyakit untuk orang sekitarnya.
Karena geram dengan hal tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk kuliah di bidang kedokteran dan mengambil fokus pengobatan tradisional. Itulah mengapa orang-orang mengenal beliau sebagai dokter sekaligus dukun. Karena beliau selain merupakan dokter medis, tapi beliau juga tertarik mengkombinasikan atau mengkolaborasikan pengobatan konvensional dengan pengobatan modern.
Seiring berjalannya waktu, ia menemukan satu alasan lain untuk memperdalam bidang obat tradisional, yaitu untuk mengembangkan dan mempromosikan kekayaan alam dan budaya Indonesia, khususnya Bali untuk pemanfaatan bidang kesehatan.
Sepanjang talkshow beliau memperkenalkan salah satu buku karyanya yang berjudul "Niti Shastra 5.0 The Ancient Wisdom Reconstructing Life". Kitab Niti Shastra merupakan kitab kuno yang ditulis di zaman pemerintahan Majapahit, sekitar abad ke-15. Teks Kakawin Nitisastra merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang menyimpan informasi dan pengetahuan tradisional tentang norma, budi pekerti, tata susila, pendidikan karakter serta kepemimpinan. Naskah ini dipandang sangat penting untuk membina mental dan meningkatkan karakter masyarakat.Niti Shastra merupakan sebuah pedoman hidup yang bersumber dari shastra. Tatanan atau pedoman bertata susila dalam mengaruhi kehidupan yang saat ini lebih dikenal dengan budi pekerti sebagai sebuah alat (tools) dalam melaksanakan dharma Agama dan dharma Negara. Seiring perkembangan zaman nilai-nilai dalam ajaran Niti Shastra perlu dikemas ulang sehingga menarik minat generasi muda untuk memelajarinya.
Selain menjadi dokter dan dekan, ia juga mendirikan club latihan untuk melatih komplementer, seperti cara menghilangkan stress, mengenal diri, dll.
Pengalaman yang berharga karena saat menghadiri undangan kegiatan inspiratif kami, beliau juga turut memberikan penjelasan terkait ini dan langsung mempraktikkan langsung ke 2 mahasiswa PMM kami.
Beliau mengajarkan teknik menenangkan orang kesurupan dan mendeteksi sakit tanpa alat tentunya yang tentunya dapat dibuktikan dengan pendekatan fisiologis dan ilmu medis.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh mahaiswa PMM 3 yang memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada beliau.
Kegiatan di akhiri dengan sesi foto bersama dr. Ngurah dan mahasiswa PMM 3 juga moderator Bu Yogi dan Bu Ida Ayu./Ridho
Sumber : (Andre,Kimberly,Brigita,Riko,Dhea,Nurhafizah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H