Jurnal ini yang saya tinjau berjudul "Mobile Application Characteristics and User Perspective in Smart Healthcare Service Applications" yang ditulis oleh : Ni Ketut Dewi Ari Jayanti, Evi Triandini, Gde Sastrawangsa, and Ni Wayan Deriani pada tahun 2022, membahas evaluasi dua aplikasi seluler, SpeedID dan SpeedQ, dalam konteks layanan kesehatan cerdas. Penelitian ini menggali perspektif pengguna dan karakteristik aplikasi untuk memberikan wawasan tentang dampak sistem operasi, ketersediaan jaringan, jenis kelamin, dan pendidikan terhadap penggunaan aplikasi dan pengalaman pengguna. Meskipun jurnal ini tidak secara langsung berkaitan dengan situasi kesehatan di Indonesia, pemahaman tentang aplikasi seluler dalam konteks perawatan kesehatan cerdas memiliki implikasi yang relevan bagi masyarakat Indonesia yang semakin mengadopsi teknologi dalam sektor kesehatan.
Transformasi Digital di Indonesia
Di era pandemi COVID-19, Indonesia telah mengalami percepatan transformasi digital di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Pengembangan aplikasi seluler untuk layanan kesehatan cerdas menjadi semakin penting dalam upaya memberikan akses yang lebih baik dan efisien kepada masyarakat. Namun, seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi, perlu memahami bagaimana karakteristik aplikasi dan perspektif pengguna dapat memengaruhi penerimaan dan efektivitas aplikasi ini.
Evaluasi Mendalam Aplikasi dan Perspektif Pengguna
Jurnal ini memberikan kontribusi penting dengan menggabungkan dua aspek kunci: evaluasi karakteristik aplikasi seluler dan pemahaman tentang perspektif pengguna. Melalui pendekatan observasional analitik dengan 64 responden, jurnal ini menghasilkan wawasan yang berharga tentang faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi kesehatan cerdas. Ini relevan dalam konteks Indonesia, di mana semakin banyak layanan kesehatan berbasis teknologi yang tersedia bagi masyarakat.
Evaluasi Karakteristik Aplikasi Seluler
Penelitian ini mengkaji karakteristik aplikasi seluler termasuk ketersediaan sistem operasi dan jaringan, serta waktu respons, daya tanggap, dan aksesibilitas antarmuka. Temuan menunjukkan bahwa sistem operasi dan ketersediaan jaringan tidak secara signifikan mempengaruhi waktu respons dan daya tanggap aplikasi. Ini berarti aplikasi tersebut dapat diakses dengan baik di berbagai platform dan ketersediaan jaringan.
Jenis Kelamin dan Pendidikan
Dari perspektif pengguna, penelitian ini mengidentifikasi jenis kelamin dan tingkat pendidikan sebagai faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi. Gender secara signifikan mempengaruhi durasi penggunaan aplikasi, sementara pendidikan memengaruhi baik durasi maupun kemudahan penggunaan. Temuan ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan faktor ini dalam merancang aplikasi kesehatan yang ramah pengguna.
Aksesibilitas dan Desain yang Ramah Pengguna
Jurnal ini memiliki implikasi praktis yang signifikan untuk pengembang aplikasi seluler dan pemangku kepentingan di sektor perawatan kesehatan di Indonesia. Temuan yang menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat berjalan dengan baik di berbagai sistem operasi dan akses jaringan berarti bahwa mereka dapat digunakan secara luas di Indonesia yang memiliki keragaman perangkat dan ketersediaan jaringan yang beragam.
Selain itu, penting untuk menekankan pentingnya pendidikan dalam mempengaruhi durasi dan kemudahan penggunaan aplikasi. Ini menyoroti perlunya mempertimbangkan latar belakang pendidikan pengguna dalam merancang aplikasi perawatan kesehatan yang ramah pengguna dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Transformasi Digital dalam Pelayanan Kesehatan Indonesia
Jurnal ini dimulai dengan latar belakang tentang percepatan transformasi digital di Indonesia, terutama dalam sektor kesehatan, yang dipercepat oleh pandemi COVID-19. Pengembangan aplikasi seluler seperti SpeedID dan SpeedQ adalah langkah penting dalam menyediakan layanan kesehatan cerdas yang lebih efisien dan mudah diakses.
Evaluasi Aplikasi dan Perspektif Pengguna
Jurnal ini bertujuan untuk mengevaluasi dua aplikasi seluler, SpeedID dan SpeedQ, dengan fokus pada karakteristik aplikasi dan perspektif pengguna. Pendekatan observasional analitik digunakan untuk memahami bagaimana faktor-faktor seperti sistem operasi, ketersediaan jaringan, jenis kelamin, dan pendidikan memengaruhi penggunaan aplikasi dan pengalaman pengguna.
Evaluasi Karakteristik Aplikasi Seluler
Evaluasi karakteristik aplikasi mencakup sejumlah aspek, termasuk ketersediaan sistem operasi dan jaringan, serta waktu respons, daya tanggap, dan aksesibilitas antarmuka. Temuan menunjukkan bahwa aplikasi ini kompatibel dengan berbagai sistem operasi dan dapat diakses melalui berbagai jaringan, yang mengindikasikan tingkat aksesibilitas yang tinggi bagi pengguna di Indonesia.
Gender dan Pendidikan
Dari perspektif pengguna, jenis kelamin dan pendidikan adalah faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi. Temuan menunjukkan bahwa gender memengaruhi durasi penggunaan aplikasi, sementara pendidikan memengaruhi baik durasi maupun kemudahan penggunaan. Ini menggarisbawahi pentingnya desain aplikasi yang dapat disesuaikan dengan berbagai lapisan masyarakat, dengan mempertimbangkan latar belakang pendidikan dan perbedaan gender.
Hasil dan Implikasi Praktis
Temuan penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengembang aplikasi dan pemangku kepentingan di sektor perawatan kesehatan di Indonesia. Fakta bahwa aplikasi ini kompatibel dengan berbagai sistem operasi dan ketersediaan jaringan berarti bahwa mereka dapat digunakan secara luas di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki infrastruktur teknologi yang beragam.
Selain itu, kesadaran tentang pengaruh gender dan pendidikan dalam penggunaan aplikasi menunjukkan perlunya pendekatan yang inklusif dalam desain aplikasi kesehatan cerdas. Ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada aspek teknis aplikasi, tetapi juga memperhatikan bagaimana aplikasi tersebut dapat diakses dan dimanfaatkan oleh berbagai kelompok masyarakat di Indonesia.
***
Implikasi untuk Perawatan Kesehatan di Indonesia
Jurnal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana aplikasi seluler dalam konteks layanan kesehatan cerdas dapat memengaruhi pengguna dan bagaimana faktor-faktor seperti sistem operasi, ketersediaan jaringan, jenis kelamin, dan pendidikan memainkan peran penting dalam penerimaan dan penggunaan aplikasi tersebut. Implikasinya untuk perawatan kesehatan di Indonesia sangat relevan, karena meningkatnya adopsi teknologi dalam sektor kesehatan memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan aplikasi dan desain yang lebih inklusif.
Di masa depan, pengembang aplikasi kesehatan cerdas di Indonesia dapat menggunakan temuan ini untuk meningkatkan desain, fungsionalitas, dan aksesibilitas aplikasi mereka, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat yang beragam di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam transformasi digital sektor kesehatan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H