Mohon tunggu...
Muhammad RidhoHafid
Muhammad RidhoHafid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa kimia di Universitas Negeri Surabaya

Baik hati dan tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Unesa dan UMKM Keripik Singkong "Surya Madu" Desa Manding untuk Peningkatan Kualitas Prod

7 September 2023   16:04 Diperbarui: 7 September 2023   16:35 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya - Dr. Sri Handajani, S.Pd., M.ST. dari dari Jurusan Tata Boga Unesa bersama Ach Yasin, M.SEI dari Jurusan Ekonomi Islam dan Dr. Maria Monica Sianita, S.Si, M.Si., dari Jurusan Kimia Unesa, bekerjasama melakukan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan UMKM keripik singkong di Desa Manding, Sumenep. 

PKM dilakukan dengan kerjasama oleh Bapak Slamet, pemilik UMKM Keripik Singkong "Surya Madu". Tujuan PKM adalah untuk meningkatkan kualitas dan standar produk keripik singkong dengan menggunakan mesin pengiris, peniris, dan penyegel otomatis singkong.

Dokuementasi Pribadi
Dokuementasi Pribadi

Menurut Tim PKM Unesa, keripik singkong adalah salah satu makanan ringan yang populer di Indonesia. Namun, proses pembuatan keripik singkong secara tradisional masih memiliki beberapa masalah, seperti ketidakseragaman ketebalan irisan, banyaknya minyak yang terserap oleh keripik, dan rendahnya masa simpan produk. Oleh karena itu tim ini mengusulkan untuk menggunakan mesin modern yang dapat mengatasi masalah-masalah tersebut dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM.

"Mesin pengiris singkong dapat memotong singkong menjadi irisan tipis dan seragam dengan cepat. Mesin peniris singkong dapat menghilangkan minyak berlebih dari keripik singkong setelah digoreng. Mesin penyegel otomatis dapat menutup kemasan keripik singkong dengan rapat dan higienis. Mesin-mesin ini dapat meningkatkan kualitas dan standar produk keripik singkong," jelasnya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Selain menggunakan mesin, tim PKM Unesa juga menyarankan untuk melakukan diversifikasi rasa produk keripik singkong. Ia mengatakan bahwa diversifikasi rasa dapat menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan. Ia menawarkan empat rasa baru untuk produk keripik singkong, yaitu seblak daun jeruk, sapi panggang, ayam panggang, dan rendang.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

"Seblak daun jeruk adalah rasa yang menggabungkan bumbu seblak pedas dengan aroma daun jeruk yang segar. Sapi panggang adalah rasa yang meniru rasa sapi panggang dengan saus barbekyu. Ayam panggang adalah rasa yang menyerupai rasa ayam panggang dengan saus madu. Rendang adalah rasa yang meniru rasa daging rendang yang pedas dan gurih," katanya.

Tim PKM Unesa menambahkan bahwa rasa seblak daun jeruk adalah yang paling disukai oleh konsumen karena memiliki rasa dan bau yang unik dan menggugah selera. Ia mengatakan bahwa rasa ini terinspirasi dari pengalaman kuliner sendiri.

"Saya suka makan seblak daun jeruk di warung dekat rumah saya. Saya pikir itu adalah hidangan yang lezat dan menyegarkan. Saya ingin berbagi rasa ini dengan orang lain melalui produk keripik singkong," katanya.

Bapak Slamet menyatakan rasa terima kasih atas bantuan dari Tim PKM Unesa dalam membantu mengembangkan usahanya. Ia mengatakan bahwa ia sangat puas dengan hasil PKM. Ia mengatakan bahwa UMKM-nya telah meningkat secara signifikan dalam hal kualitas, standar, variasi, dan penjualan produk.

"Saya sangat senang dan berterima kasih atas Tim PKM yang dilakukan Bu Yani dengan Tim. Ia telah membantu saya banyak dalam mengembangkan UMKM saya. Ia telah mengajari saya cara menggunakan mesin dan membuat rasa baru untuk produk saya. Ia juga telah membantu saya memasarkan produk saya secara online dan offline. Produk saya telah menjadi lebih populer dan menguntungkan," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa ia berharap dapat terus bekerja sama dengan Bu Yani di masa depan. Ia mengatakan bahwa ia ingin belajar lebih banyak dari Bu Yani dan meningkatkan UMKM-nya lebih lanjut.

Pada kegiatan ini juga dilakukan pengujian untuk kadar nutrisi dari keripik singkong. Pengujian nutrisi dari singkong dilihat dari beberapa parameter yakni kadar lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat dan masa simpan. Pengujian dibedakan menjadi pengujian sebelum dan setelah penggunaan teknologi pengiris dan peniris. Berdasarkan hasil uji nutrisi Keripik Singkong sebelum penggunaan teknologi pengiris dan peniris mengandung kadar lemak total sebesar 6,85%, kadar lemak jenuh sebesar 4,16%, kadar protein 2.63%, kadar karbohidrat  senilai 81,05%, dan masa simpan sebesar 4,5 bulan. Dari kelima pengujian tampak sebagian besar parameter masih dibawah SNI, namun setelah penerapan teknologi keripik singkong menunjukkan peningkatan kualitas yang sudah sesuai dengan SNI dengan hasil kandungan kadar lemak total sebesar 4,91%, kadar lemak jenuh sebesar 2,26%, kadar protein 3,11%, kadar karbohidrat  senilai 81,01%, dan masa simpan meningkat menjadi 5 bulan.

Selain itu juga dilakukan uji organoleptik terhadap 75 panelis yang memberikan respon positif terhadap produk keripik singkong dan banyak yang menggemari rasa seblak daun jeruk menjadi inovasi rasa paling favorit.

Kegiatan PKM ini menunjukkan peningkatan kualitas produk keripik singkong secara signifikan. Lebih lanjut kegiatan PKM Unesa dengan UMKM 'Surya Madu" harapannya dapat menginspirasi dan memotivasi dosen, mahasiswa, dan pemilik UMKM lainnya untuk berkolaborasi dan berinovasi dalam meningkatkan kualitas dan standar produk pangan di Indonesia agar dapat berkontribusi bagi kemajuan kimia dan teknologi pangan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun