Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 4 Juli 2024 menghadirkan inovasi transformasi limbah organik melalui pembuatan eco-enzym sebagai pupuk multifungsi. Kegiatan ini dihadiri oleh 19 petani yang terdiri dari karang taruna dan petani lokal yang mayoritas menggeluti pertanian cabai dan semangka.
Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang dilaksanakan oleh KKN-T Inovasi Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, KabupatenAntusiasme masyarakat Desa Mekarsakti sangat tinggi terhadap kegiatan ini. Berbagai pertanyaan diajukan oleh petani di Desa Mekarsakti, menunjukkan minat yang besar untuk mempelajari dan mengaplikasikan eco-enzym dalam kehidupan sehari-hari. Tim KKN-T Inovasi Desa Mekarsakti tidak hanya memberikan sosialisasi teori tetapi juga melakukan demonstrasi secara langsung yaitu proses pembuatan eco-enzym. Bahan-bahan yang digunakan meliputi gula merah yang telah dicairkan, limbah organik berupa sayur dan buah, air, serta wadah penyimpanan yang telah dimodifikasi untuk mencegah ledakan akibat gas hasil fermentasi.
Keterlibatan aktif masyarakat sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Para petani yang hadir menyatakan ketertarikan mereka terhadap penggunaan eco-enzym untuk meningkatkan hasil pertanian mereka secara alami. Sebagai bentuk apresiasi dan untuk memberikan pengalaman langsung, Tim KKN-T Inovasi Desa Mekarsakti membagikan lima buah toples hasil demonstrasi eco-enzym kepada beberapa petani. Produk ini kemudian akan dipantau perkembangannya oleh KKN-T Inovasi Desa Mekarsakti setiap dua minggu sekali.
"Berarti ini pupuknya bisa tahan lama ya?" tanya salah seorang petani cabai yang hadir di lokasi sosialisasi eco-enzym. Tim KKN-T Inovasi menjelaskan bahwa semakin lama eco-enzym disimpan maka kandungan pupuknya akan menjadi semakin baik, hal ini dikarenakan semakin lama eco-enzym disimpan maka kandungan mikroorganisme anaerob di dalamnya akan semakin baik. Selain itu, kelebihan dari eco-enzym sendiri juga tidak memiliki jangka kadaluarsa, sehingga lebih hemat dan efisien dalam penggunaannya.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Mekarsakti dapat menerapkan teknologi eco-enzym secara mandiri. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi pertanian tetapi juga untuk pengelolaan limbah organik di desa tersebut. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menerapkan praktik serupa, demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lestari.
"Muhun, mugi-mugi dina program nu diperkenalkeun ieu gaduh manfaat pi masyarakat," pungkas Pak Apep selaku Ketua Karang Taruna Desa Mekarsakti. Inovasi eco-enzym yang diperkenalkan oleh Tim KKN-T Inovasi Desa Mekarsakti mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Mekarsakti. Melalui kerja sama yang baik antara tim dan masyarakat, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan pertanian setempat. Terus pantau perkembangan dari program ini dan saksikan bagaimana desa kecil ini menginspirasi perubahan besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H