Mohon tunggu...
Muhammad Reza Santirta
Muhammad Reza Santirta Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis adalah seni

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sitinjau Lauik, Jalur yang Lagi Viral

11 Maret 2020   15:32 Diperbarui: 11 Maret 2020   19:52 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelok 9 pada saat pendirian tahun 1904

Jalur ini menjadi sangat fenomenal setelah trending di kanal Youtube 'Sitinjau Lauik Truck Video'. Apalagi, semenjak seorang Youtuber, Ridwan Hanif, melintasi jalur ini.

Jalur Sitinjau Lauik dikenal sangat ekstrem karena kelokan tajam. Ditambah, jalur ini berada di atas bukit curam kaki Gunung Talang.

Saat turun, pengendara truk harus meminggirkan badannya ke kiri agar bisa menuruni tikungan. Namun jika bodinya sangat panjang, pengemudi truk harus a-track dengan mundur. Itupun dibutuhkan peran Pak Ogah, yaitu anak muda yang diberdayakan oleh Satuan Lalu Lintas Polresta Padang.

Selain truk, bus yang ukuran bodinya panjang juga harus mundur beberapa langkah agar bisa turun. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir gesekan akibat terbentur beton.

Kelok 9 pada saat pendirian tahun 1904
Kelok 9 pada saat pendirian tahun 1904

Jalur ini sudah berdiri sejak 1904-1914 pada zaman Kolonial Belanda. Jalur ini masih berbentuk urukan dengan jalanan masih berpermukaan tanah. Jalan itu didirikan di perbukitan yang memudahkan akses Padang-Solok-Provinsi Riau.

Pembangunan jalan layang Kelok 9 mulai dibangun pada November 2003. Pembangunan jalan layang ini mempermudah kendaraan yang lewat dari Padang menuju Solok dan Provinsi Riau. Akses yang ditempuh bisa mencapai 4 jam setelah pembangunan.

Jalur ini menarik dari segi pemandangan. Banyak yang memanfaatkan jalur ini sebagai tempat wisata. Terdapat sebuah bangunan bernama Padang Scenic Point yang bentuknya seperti rumah adat minang. Di tempat itu, mereka bisa menikmati pemandangan laut diapit perbukitan.

Bangunan gazebo itu terlihat ramai hanya pada saat liburan. Mereka bisa menikmati pemandangan di kaki Gunung Talang. Namun, pemanfaatan fasilitas itu tidak sesuai dengan jumlah pengunjung yang datang.

Gazebo yang terletak di jalur yang sering dilewati 9 ribu-10 ribu kendaraan tiap harinya, tidak difasilitasi dengan toilet umum. Begitu juga dengan penjual jajanan pinggir jalan yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun