Kemudian ada sensor Lidar yang berfungsi memanfaatkan keakuratan jarak agar dapat mengenali dan mendeteksi objek secara tepat saat berkendara di siang dan malam hari.
Ada juga sensor Time-of-Flight. Sensor kamera ini disematkan pada interior untuk mendeteksi dan mengenali orang atau benda dari dalam mobil. Informasi ini menyediakan sistem hiburan antarmuka intuitif seperti kontrol gerakan. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan pengguna di dalam Vision-S.
Selain sensor, mobil ini menerapkan teknologi canggih yang sangat memanjakan penggunanya. Ada layar lebar (wide screen) di setiap bagian interior yang menampilkan entertainment, spidometer, menu aplikasi, hingga informasi dari sensor.
Layar itu terletak memanjang di dashboard (classboard-spinning) dan dua layar di atas sandaran kepala untuk penumpang belakang. Mobil ini merupakan mobil empat pintu dengan jumlah kursi untuk 4 penumpang.
Tatanan konsep layar depan mobil ini mirip dengan layar dashboard mobil buatan startup China EV Byton. Selain layar, mobil ini memiliki teknologi 360 Reality Audio dengan kejernihan suara tinggi yang dipancarkan dari tiap-tiap bangku. Serta, jaringan internet aktif yang seluruhnya didukung oleh pabrikan Blackberry dan Bosch.
Selain Sony dan Bosch, ada juga Continental, Nvidia, dan Qualcomm yang bekerjasama untuk membuat konsep mobil sedan ini.
Sistem penggerak mobil ini didukung oleh tenaga EV Platform terbaru yang dirancang oleh Pabrikan Otomotif Magna untuk baterai dan sistem kelistrikan. Mesinnya sendiri, terdiri dari 2 motor listrik dengan tenaga masing-masing 200 kWH (total 400 kWH setara 536 hp) di tiap poros rodanya.
Kekuatan mesin itu dapat menjangkau 0-100 km/jam hanya dalam waktu 4,8 detik dengan kecepatan maksimal 240 km/jam. Jarak jangkauannya menurut autonetmagz.com, bisa mencapai 284 mil atau setara 454 km. Mesin ini dikerjakan seluruhnya oleh Magna Steyr yang berperan dalam sisi teknikal.
Mobil listrik Vision-S ini diklaim menjadi mobil ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik. Desainnya yang sporty dan inovasi besarnya menjadikan mobil ini menarik untuk dilirik. Apalagi, dikatakan oleh CEO Sony, Kenichiro Yoshida, penciptaan mobil ini mendukung era mobil listrik sebagai pengganti dari mobil konvensional. Â