Mohon tunggu...
Torik SEO
Torik SEO Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya seorang freelance Kunjungi: https://ocw.telkomuniversity.ac.id/blog/

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Menyongsong Era Kecerdasan Buatan: Peluang dan Tantangan di Balik AI

15 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 15 Januari 2025   21:16 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI Melihat masa depan dengan portal

Peran AI dalam Kehidupan Masa Kini

Dampak AI kini meluas ke berbagai bidang. Di dunia medis, AI membantu dokter mendiagnosis penyakit lebih cepat dengan analisis data pasien. Dalam industri otomotif, AI menjadi otak di balik teknologi mobil otonom yang semakin berkembang. Sementara itu, sektor hiburan memanfaatkan AI untuk menyusun rekomendasi personal, seperti yang sering kita temui pada layanan streaming.

Tidak berhenti di situ, AI juga menjadi alat vital dalam keamanan, seperti sistem pengenalan wajah untuk identifikasi dan pelacakan. Dengan kata lain, AI tidak hanya mempercepat proses tetapi juga menghadirkan solusi yang sebelumnya sulit dicapai.

Potensi Risiko yang Perlu Diperhatikan

Namun, di balik semua kehebatannya, AI juga membawa tantangan dan risiko. Berikut adalah beberapa poin penting:

  • Privasi dan Pengawasan: AI digunakan untuk memantau dan mengumpulkan data dalam skala besar, sering kali tanpa persetujuan eksplisit. Contohnya adalah penggunaan teknologi pengenalan wajah atau data perilaku online untuk iklan yang sangat personal. Risiko ini dapat menyebabkan pelanggaran privasi yang serius.
  • Bias Algoritma: Seringkali dalam menggunakan AI data yang diberikan tidak valid atau bias. Jika data yang digunakan untuk melatih AI memiliki bias, maka keputusan yang dihasilkan juga berpotensi bias. Hal ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan atau penilaian kredit.
  • Penggantian Tenaga Kerja: Seiring dengan meningkatnya kemampuan AI, beberapa pekerjaan manual mulai tergantikan oleh mesin. Ini menimbulkan kekhawatiran terhadap pengurangan lapangan kerja yang berdampak pada ekonomi secara makro.
  • Risiko Moral: Kecerdasan buatan seperti chatbot mampu memberikan jawaban cepat dan efisien. Namun penggunaannya tanpa pengawasan dapat memicu plagiasi; karya tulis atau tugas ilmiah dihasilkan tanpa pemahaman mendalam.
  • Faktor Psikologis: Ketergantungan berlebihan pada teknologi dapat memicu technostress---stres akibat ketidakmampuan berfungsi tanpa akses teknologi---yang membuat individu merasa cemas saat tidak dapat menggunakan AI.

Masa Depan AI: Peluang dan Tanggung Jawab

AI adalah pedang bermata dua. Di satu sisi dapat membawa potensi besar untuk memajukan teknologi dan kualitas hidup manusia; di sisi lain, penggunaan AI juga memerlukan regulasi serta pengawasan agar tetap sesuai etis dan bertanggung jawab. Dalam era dimana teknologi berkembang pesat ini, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan bahwa AI memberikan manfaat maksimal tanpa melanggar batasan etika.

Ingin menjadi bagian dari masa depan AI dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang mengubah dunia? Telkom University menawarkan berbagai program studi seperti S1 Informatika, S1 Sains Data, S1 Rekayasa Perangkat Lunak, S1 Teknologi Informasi, dan S1 Sistem Informasi. Program-program ini akan membekali Anda dengan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli di bidang kecerdasan buatan. Pilihlah program studi yang sesuai dengan minat Anda dan jadilah bagian dari generasi yang akan membentuk masa depan AI!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun