Mohon tunggu...
Muhammad Reyhan Andriansyah
Muhammad Reyhan Andriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi! Welcome to my little blog

YOLO!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan KKM-DR Pradipa Sakanti UIN Malang ke Desa Putukrejo Melihat Budidaya Ulat Jerman

30 Januari 2022   19:27 Diperbarui: 30 Januari 2022   19:35 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulat-ulat yang mulai tumbuh besar/dokpri

Hola sobat enterprenur, kali ini tim KKM-DR 2021-2022 Pradipa Sakanti UIN Malang sedang berkunjung kesalah satu rumah warga di Desa Putukrejo Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang yang memiliki usaha budidaya ulat jerman.

Pada kunjungan tersebut tim mendapatkan beberapa ilmu pengetahuan, fakta, serta tips & trik seputar usaha budidaya ulat jerman yang dalam satu minggu omsetnya dapat mencapai 1 juta rupiah, cukup menarik bukan? Daripada penasaran yuk simak penjelasan berikut.

Kumbang hitam indukan ulat jerman/dokpri
Kumbang hitam indukan ulat jerman/dokpri

King Mealworm (Zophobos morio) atau biasa disebut ulat jerman yang berasal dari larva kumbang hitam ini banyak digunakan  sebagai pakan unggas seperti burung, pakan reptil, pakan ikan predator dll.

Ulat berukuran jumbo yang dapat tumbuh lebih dari 4 cm ini ternyata banyak diminati untuk dijadikan pakan mulai dari peternak, pencinta binatang bahkan seringkali diekspor sebagai keperluan industri.

Fyi, ulat jerman sudah bisa dipanen dalam 2 minggu sekali dengan harga 30-40 ribu perkilogram.

Budidaya ulat yang satu ini cocok dilakukan bagi yang ingin memulai usaha karena cukup mudah, modal yang tidak besar dan juga minim memakan lahan.

Terlebih banyak orang masih awam tentang budidaya ulat yang sebenarnya menjanjikan.

Jika sobat enterpreneur tertarik untuk memulai budidaya pembesaran ulat jerman, langsung saja cek tips & trik berikut:

Wadah pembesaran ulat jerman/dokpri
Wadah pembesaran ulat jerman/dokpri
Pertama, siapkan wadah plastik berukuran 100 cm × 50 cm untuk tempat pembesaran ulat, bisa juga menggunakan triplek atau papan bekas sebagai penggantinya. Tidak disarankan menggunakan wadah dari seng/plat karena tingkat kelembapan rendah dan kurang sejuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun