Mohon tunggu...
Muhammad Rayhan Agfiananda
Muhammad Rayhan Agfiananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknik Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Produksi Garam di Indonesia: Proses, Tantangan, dan Inovasi

24 Juni 2024   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:50 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lapisan ini membentuk suatu rongga yang kedap air di mana air laut dapat ditampung untuk proses penguapan dan pembentukan garam. Tahapan implementasi metode geomembran untuk tambak garam adalah sebagai berikut:

  • Perencanaan

Tahap awal melibatkan perencanaan desain tambak garam yang akan dilengkapi dengan geomembran. Ini meliputi pemilihan lokasi, ukuran, dan orientasi tambak

  • Persiapan Tanah

Sebelum pemasangan geomembran, tanah di tambak harus dipersiapkan dengan baik untuk memastikan permukaan yang rata dan bebas dari benda tajam yang dapat merusak geomembran

  • Pemasangan Geomembran

Geomembran dipasang di atas tanah tambak dengan cermat untuk mencegah kerusakan dan kebocoran. Kemudian, dinding dan sudut tambak juga dilapisi dengan geomembran.

  • Pengisian Air

Setelah pemasangan geomembran selesai, tambak diisi dengan air laut. Lapisan geomembran akan menjaga agar air tetap di dalam tambak dan mencegah infiltrasi ke dalam tanah.

  • Proses Penguapan dan Kristalisasi

Air laut yang diisi ke dalam tambak akan dipaparkan pada sinar matahari untuk proses penguapan, meninggalkan garam yang terkumpul di permukaan lapisan geomembran.

  • Pemanenan Garam

Setelah proses penguapan selesai, garam yang terkumpul di permukaan geomembran dapat dipanen secara manual.

Terdapat beberapa kelebihan dari penggunaan metode geomembran ini, yaitu:

  • Peningkatan Efisiensi

Geomembran memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi air di tambak, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam proses penguapan dan pembentukan garam.

  • Kontrol Kualitas Air

Dengan menggunakan geomembran, kualitas air di dalam tambak dapat dipertahankan, mengurangi risiko pencemaran dan gangguan ekosistem lokal.

  • Pengurangan Penggunaan Lahan

Dibandingkan dengan tambak garam konvensional, penggunaan geomembran memungkinkan pengurangan luas lahan yang dibutuhkan untuk tambak.

  • Pengurangan Dampak Lingkungan

Teknologi geomembran dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan tambak garam konvensional, seperti pencemaran tanah dan air.

Namun, metode ini juga memiliki beberapa kekurangan yang menjadi penyebab metode ini belum banyak digunakan, seperti:

  • Biaya

Biaya awal untuk memasang geomembran mungkin cukup tinggi, terutama untuk tambak garam skala kecil atau menengah.

  • Perawatan

Geomembran memerlukan perawatan yang baik untuk mencegah kerusakan dan kebocoran yang dapat mengganggu proses produksi garam.

  • Ketergantungan pada Teknologi

Jika terjadi kegagalan pada geomembran, hal ini dapat berdampak besar pada produksi garam dan menyebabkan kerugian finansial bagi petani garam.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, penggunaan geomembran untuk tambak garam memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri garam, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 

Dengan pengembangan lebih lanjut dan penggunaan yang bijaksana, teknologi ini dapat menjadi solusi yang efektif bagi petani garam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Serta dilakukannya kerjasama yang baik antar pihak yang terlibat diharapkan dapat mengatasi permasalahan produksi garam di Indonesia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun