Mohon tunggu...
muhammad rayhan. 110
muhammad rayhan. 110 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Olahraga, Menulis, Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moralitas dan Etika Dakwah

16 Oktober 2024   19:20 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:32 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.  Pengertian Etika


Pengertian Etika Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (dalam bentuk tunggal) atau ta etha (jamak). Kata ethos memiliki arti tempat tinggal, padang rumput, kandang, adat, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Sedangkan dalam bentuk jamak, ta etha, artinya adat kebiasaan. Sehingga etika berarti bertindak atas dasar moralitas atau selaras dengan patokan moral yang berlaku dalam masyarakat tertentu, atau menyelaraskan perbuatan dengan standar perilaku dari suatu profesi tertentu.Menurut Achmad Charis Zubair, istilah etika sering diidentikan dengan susila (Sansekerta). Su yang berarti lebih baik dan Sila yang berarti dasar-dasar, prinsip, serta aturan hidup. Jadi, susila memiliki arti prinsip, dasar, atau aturan hidup yang lebih baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata etika memiliki arti; (1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban moral, (2) kumpulan asa atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, (3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.Jadi, etika adalah nilai-nilai kebaikan yang tumbuh selama kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut sengaja diciptakan sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai tersebut dipelihara dan diwariskan secara turun-temurun guna menjamin kebahagiaan serta kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut menjadi norma dan aturan yang harus dipatuhi. Pelanggaran terhadap aturan tersebut berdampak pada munculnya sanksi yang akan diterima.

Dalam bahasa Arab, etika dikenal dengan istilah akhlak. Sehingga tidak jauh berbeda dengan etika, kecuali ketika kata akhlak ditambah dengan Islam sehinnga menjadi akhlak Islam sehingga sepadan dengan etika Islam. Menurut Ahmad Amin, etika sepadan dengan akhlak atau ilmu akhlak, yaitu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya.

B. Prinsip -prinsip etika dalam dakwah

Dalam dakwah Islam, prinsip-prinsip etika memegang peranan yang sangat penting. Pertama, setiap usaha dakwah harus didasari oleh niat yang tulus, semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Ini berarti bahwa tujuan dari dakwah bukan untuk keuntungan pribadi atau ketenaran, tetapi benar-benar untuk menyebarkan kebenaran ajaran Islam (Laili, 2013).Seorang pendakwah juga harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ajaran Islam. Dengan ilmu yang memadai, dakwah dapat disampaikan dengan benar, menghindari kesalahan yang dapat menyesatkan (Mulyana, 2016). Selain itu, penyampaian dakwah harus dilakukan dengan kebijaksanaan, yaitu memilih cara, waktu, dan tempat yang sesuai agar pesan dapat diterima dengan baik (Syarifuddin, 2020).Penting juga untuk menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang penuh kasih sayang, tanpa menyinggung perasaan orang lain. Ini mencakup memberikan nasehat yang baik dan menjauhi pendekatan yang kasar (Al-Qurtubi, 1991). Toleransi terhadap perbedaan pendapat dan keyakinan juga harus dijaga. Dakwah tidak boleh memaksakan pandangan atau merendahkan keyakinan orang lain, melainkan harus dilakukan dengan penghargaan terhadap perbedaan tersebut (Al-Jabiri, 2005).Kesabaran adalah aspek krusial dalam dakwah karena hasilnya tidak selalu terlihat dengan cepat. Seorang pendakwah harus mampu menghadapi berbagai tantangan dengan

C. Arti Penting Moralitas dan Profesionalitas dalam Dakwah

Moralitas merupakan perbuatan yang dilihat baik dan buruknya tergantung kepada kesepakatan bersama dalam kehidupan dan menyelaraskan standar perilaku perbuatan dalam masyarakat tertentu dari suatu profesi tertentu.Istilah moral dikenal dalam Islam dengan istilah al-akhlaq atau al-adab.Da'i selaku seorang yang menyampaikan pesan dakwah harus memegang teguh aturan dalum berperilaku (bermoral) agar selalu berada dalam norma yang berlaku sehingga segala pesan dakwah yang dibawakannya dapat tersampaikan kepada mad'u dan harapannya seorang da'i dapat menjadi contoh dalam berperilaku dan menerapkan isi pesandakwahnyn.Moral terkait dengan perbuatan yang baik atau sepatutnyadilakukan.Perbuntan mana yang harus dilakukan dan perbuatan manayang harus dihindari.
Agama menekankan moralitas, perbedaan antara benar dan salah.baik dan buruk. Rasulullah Saw menjadikan baik buruknya akhlak seseorang sebagai ukuran kualitas imannya. Sebagaimana Anas bin Malik pernah berkata:"Tidak pernah aku dinasehati Rasulullah,kecuali ia bersabda, yang artinya:"Tidak ada iman bagi seseorang yang tiada amanah baginya, dan tidaka ada agamu bagi seseorang yang tiada janji baginya".(HR.Ahmad)".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun