Mohon tunggu...
Muhammad Rama Farma
Muhammad Rama Farma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030120

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030120

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ingin ke Kebun Binatang tapi Kantong Kering? Pasty Solusinya

21 April 2021   21:37 Diperbarui: 21 April 2021   22:26 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan ibu salah satu pemilik kios tanaman pasty-dokpri

Pasar Satwa dan Taman Hias Yogyakarta (PASTY) merupakan sebuah pasar terkenal di yogyakarta yang menyediakan berbagai flora dan fauna untuk berbagai keperluan salah satunya untuk diperjual belikan,tetapi ada sejarah yang perlu diketahui tentang pasar pasty yaitu sejarah relokasi. Relokasi merupakan salah satu kegiatan yang umum dilakukan oleh pemerintah. Biasanya banyak terjadi konflik jika relokasi tidak dilakukan dengan konsep yang matang serta dukungan dari pihak – pihak terkait. Di Yogyakarta terdapat sebuah pasar yang dulunya sangat ramai yaitu, Pasar Burung Ngasem. Namun, banyak faktor-faktor yang membuat pemerintah ingin merelokasi pasar tersebut. Dengan banyak pertimbangan, pro-kontra dari pedagang hingga masyarakat, akhirnya pasar burung ngasem direlokasi menjadi Pasar Satwa dan Tanaman Hias di daerah Bantul. Tak hanya direlokasi, pasar ngasem juga semakin diperhatikan oleh pemerintah, menimbang kawasan ini termasuk dalam kawasan wisata Taman Sari serta beberapa Kampung – Kampung “unik” yang jika dikelola secara maksimal dapat menambah daya tarik tersendiri. Setelah direlokasi, keadaan Pasar Ngasem menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. Kepadatan, area yang kumuh, lahan parkir yang sempit, lapak dan kios yang tidak teratur, serta kotoran dari burung yang berserakan sudah berganti menjadi pasar yang lebih rapi, bersih, zonasi lapak dan kios berdagang yang teratur serta lahan parkir yang lebih luas menjadi wajah baru bagi Pasar Ngasem.

Gambar berbagai jenis flora di pasty-dokpri
Gambar berbagai jenis flora di pasty-dokpri
Memasuki gerbang zona binatang,suara kicauan burung dapat didengar dengan jelas,gonggongan anjing secara bergiliran,dan banyak ikan berenang dengan anggun didalam akuarium ikan yang berbeda-beda jenisnya.banyaknya kios diatur secara rapi berdasarkan tipe binatang yang dijual.jarak antara tiap kios dibuat lebar untuk menyediakan kenyamanan lebih bagi pengunjung.banyaknya jenis binatang,dimulai dari banyak jenis burung,anjing,ikan,hamter,reptil,dan bahkan binatang unik seperti merpati keriting,pitik walik dan ayam jambul akan mejamu para pengunjung saat lewat.

Kandang burung di pasty-dokpri
Kandang burung di pasty-dokpri
Iguana dewasa-dokpri
Iguana dewasa-dokpri
variasi tidak hanya terdapat pada jenis hewan melainkan juga pada umur hewan,saya sendiri menemukan bahwa umur sangat berkaitan ketat dengan besarnya hewan.saya sendiri menemukan ternyata hanya dalam kurun waktu 5 tahun iguana bisa meningkat 10x lipat dari besar awalnya.karena itu, pasty tidak hanya berfungsi sebagai pusat jual beli satwa dan tanaman hias namun juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana edukasi oleh orang tua untuk mengenalkan berbagai jenis satwa dan tanaman hias kepada anaknya.pasty menjadi tempat yang cocok menjadi sarana praktek langsung melihat binatang-binatang yang ada di buku pelajaran anak-anak tentunya dengan tarif yang jauh lebih murah dari tempat kebun binatang pada umumnya,jika pada kebun binatang pada umumnya memerlukan budget 30.000-60.000 maka di pasty memerlukan 0 rupiah hehe.

Kelinci di pasty-dokpri
Kelinci di pasty-dokpri
Disisi yang lain dari pasty,hanya disebrang zona binatang,banyak kios yang menjual berbagai tanaman ornamen menawarkan obat untuk bosan bagi para pengunjung.diliat dari jauh,kaktus imut,sunkist,jeruk bergaris unik,semak belukar,dan bahkan mawar yang ditampilkan dengan rapi menarik banyak pengunjung untuk masuk kedalam bangunan dengan struktur yang setengah terbuka,dimana berbagai jenis anggrek yang mempesona,cheysanthemums,anthuriums,dan liliums duduk megah di masing masing tempatnya.mereka dengan sabar menunggu untuk diambil pulang sebagau tambahan manis untuk taman atau dekorasi ruangan.

Flora di pasty-dokpri
Flora di pasty-dokpri
Kaktus imut-dokpri
Kaktus imut-dokpri
Menghabiskan waktu di pasty tidak hanya melulu tentang membeli atau menjual binatang dan tanaman. Wajah baru dari pasar burung sering membawakan skill binatang kedalam sesi pertunjukan,khusus milik para burung yaitu arena burung bernyanyi.pertunjukan ini diadakan selama beberapa hari dan duduk disalah satu sisi dari pasar,sering didatangi orang berbondong-bondong yang tertarik kepada pertunjukan burung.seperti tidak ingin kalah didalam kompetisi,para pemilik merpati memiliki kesamaan yang unik.mereka terus menunjukan seni mengendalikan merpati gaburan atau merpati racing-membiarkan mereka terbang untuk sesaat  lalu kembali kepada pasangannya.semakin lama waktu dihabiskan untuk menonton pertunjukan ini,semakin besar keinginan seseorang untuk memiliki burung sebagai hewan peliharaan.setelah sebuah harga disetujui,pengunjung boleh langsung membawa burung impian mereka.

Selfie didepan kelinci-dokpri
Selfie didepan kelinci-dokpri
Jika cape berkeliling,pengunjung bisa beristirahat di gazebo yang tersedia di beberapa titik sekitar pasar.entah salah satu dari suara nyaring kicauan burung di zona binatang,atau suasanya yang menenangkan dan menyegarkan di zona tanaman dapat menghapuskan semua kepenatan.jika laparpun,tidak perlu khawatir,pasty mempunyai area makan(food court) jadi para pengunjung tidak perlu bingung lagi dimana untuk memuaskan rasa lapar.

Pasty secara perlahan telah berubah menjadi surga bagi hewan dan pecinta tanaman di jogja.seperti kebun binatang mini yang koleksinya bisa dimiliki sendiri.sebagi tambahan pasty juga tempat hiburan yang menarik untuk anak-anak,tempat dimana anak-anak bisa bermain juga sekalian mengetahui berbagai tipe binatang dan tumbuhan.

Wawancara dengan ibu salah satu pemilik kios tanaman pasty-dokpri
Wawancara dengan ibu salah satu pemilik kios tanaman pasty-dokpri
Sayapun sempat berbincang-bincang dengan salah satu ibu-ibu pemilik kos di sisi zona tanaman pasty tentang keadaan pasty pada saat pandemi,”Alhamdulillah,tanaman saya saat pandemi ini malah naik mas,disaat bisnis lain turun justru punya saya naik”ujar ibunya,ternyata dikarenakan banyak orang-orang yang diam dirumah saja disaat masa pandemi,niat untuk memelihara dan menanam tanaman justru menjadi hobi lebih untuk menghilangkan rasa bosan.”Saat lockdown pertama yang 2 minggu itu sempat sepi mas,karena mungkin mengira pasty tutup.tapi,setelah tahu pasty ternyata buka,pengunjung jadi rame mas.”lanjut ibu tersebut.

Untuk para entusias fotografi, pasty merupakan salah satu lokasi favorit karena terdapat berbagai jenis satwa dengan beragam warna dan tingkah polah yang unik, ikan hias, tanaman hias, dan aktivitas jual beli yang dapat dijadikan objek foto yang menarik.serta kegiatan para penjual hewan seperti membersihkan kandang,menata tempat jualan,hingga memberi pangan kepada hewan dapat menjadi objek foto yang menarik.pasty juga merupakan model untuk mereka mengatur fokus dan mengambil foto,sedangkan untuk pria jawa,pasty adalah tempat yang berhubungan dengan tradisi,sebuah tempat dimana mereka bisa menemukan salah satu dari kriteria kesatria yaitu wisma(sebuah tempat tempat untuk hidup,rumah),wanita(perempuan),turangga(kuda),kukila(burung),dan curiga(keris,sebuah senjata tradisional jawa).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun