Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah program ambisius yang akan diluncurkan mulai dari Januari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini berinisiatif untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan stunting, yang masih menjadi masalah besar di berbagai wilayah Indonesia. Melalui program ini, anak Pra-SD sampai murid SMA dan SMK, Ibu hamil dan juga santri di pesantren akan mendapat bantuan gizi dalam bentuk makan siang gratis bergizi setiap hari, sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Program ini tidak hanya akan berusaha untuk membaik gizi rakyat Indonesia, tetapi akan juga membuat lowongan kerja dengan membangun 5.000 dapur umum di seluruh Indonesia, yang akan terus berkembang hingga mencapai 30.000 dapur pada tahun 2027. Dengan Pembangunan dapur umum, keperluan untuk bahan-bahan makanan akan naik dan memberikan petani lokal penghasilan yang lebih tinggi.
Namun, beberapa lembaga publik dan pakar ekonomi mempertanyakan  keberlanjutan skema tersebut, dengan menyebutkan bahwa alokasi anggaran tahunan  mencapai miliaran rupee. Presiden Prabowo menegaskan, pemerintah akan mengelola anggaran secara bijak agar program ini tidak mengganggu pelayanan publik lainnya.
Beberapa ekonom percaya bahwa peningkatan besar dalam belanja pemerintah dapat meningkatkan defisit anggaran, yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi. Selain itu, sebagian pihak khawatir bahwa alokasi dana untuk program ini dapat berdampak pada program sosial lain yang sama pentingnya bagi masyarakat.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menegaskan komitmennya untuk mengelola anggaran secara bijaksana. Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan dana program MBG tidak akan menghabiskan anggaran pendidikan, seperti Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selain itu, pemerintah berencana menyesuaikan situasi APBN 2025 untuk memenuhi kebutuhan anggaran program ini tanpa mengorbankan program prioritas lainnya.
Di sisi lain, sejumlah pihak memandang program MBG sebagai investasi penting bagi masa depan Indonesia. Perwakilan PBB di Indonesia mengakui bahwa inisiatif ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas nasional. Namun mereka juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Tujuan utama program ini adalah menyediakan makanan bergizi kepada kelompok rentan, seperti anak usia sekolah dan ibu hamil, dengan harapan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, energik, dan produktif. Program ini dirancang berdasarkan prinsip gizi seimbang, antara lain:
1. Kadar Protein Tinggi
Pemerintah memastikan pangan yang disediakan tinggi protein, seperti telur, ikan, ayam, dan tahu/tempe. Protein diperlukan untuk perkembangan otot dan jaringan dalam tubuh, terutama pada masa pertumbuhan anak.
2. Karbohidrat Kompleks
Sumber energi utama pada menu ini berasal dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah, jagung, dan umbi-umbian yang memberikan energi tahan lama dan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.
3. Sayur dan Buah
Setiap porsinya dikemas dengan beragam sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, serta buah-buahan lokal seperti pepaya dan pisang. Kandungan vitamin dan mineral pada sayur dan buah ini membantu meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah kekurangan nutrisi.
4. Lemak Sehat
Rencana ini juga mencakup lemak sehat dari kacang-kacangan, ikan, dan minyak kelapa untuk mendukung perkembangan otak dan fungsi organ lain dalam tubuh.
5. Suplemen mikronutrien
Bagi ibu hamil, makanannya dilengkapi dengan zat besi, asam folat dan kalsium untuk mencegah anemia dan mendukung perkembangan janin. Anak-anak juga diberikan suplemen vitamin A dan zinc untuk meningkatkan kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani setempat, bahan pangan dalam program ini disediakan langsung oleh petani dan nelayan di berbagai daerah. Melalui langkah ini, program MBG tidak hanya memberikan manfaat kesehatan tetapi juga mendukung pertanian dan perikanan setempat.
Pakar gizi mengatakan bahwa pemberian makanan bergizi secara teratur dapat:
- Mengurangi angka stunting yang masih termasuk tertinggi di Asia Tenggara.
- Meningkatkan kemampuan anak untuk berkonsentrasi di sekolah, sehingga meningkatkan keberhasilan akademisnya.
- Mengurangi risiko penyakit kronis di masa depan, seperti diabetes dan hipertensi.
Program MBG bukan sekedar solusi jangka pendek namun juga merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi masyarakat Indonesia yang lebih kuat, sehat dan berdaya saing di kancah global. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan meningkatkan kualitas program ini agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H