pernah sekali aku mengunjungi kotamu
menziarahi reruntuhan cinta yang dulu kita bangun
di atas mimpi.
aku melihat sisa-sisa kenangan yang nampak mulai mengarat
terkubur diantara puing-puing waktu yang tak mau tahu
tentang rindu yang terbelenggu dalam dadaku
aku pun melihatmuÂ
berdiri dengan mata menyala-nyala
membakari diri dengan magma membara
tapi airmata tetaplah simbol kesedihan untuk wanita yang kehilangan cinta
Jakarta, 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!