Mohon tunggu...
Mh. Ramadhan
Mh. Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis lepas tak terkendali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Serpihan Rindu

1 September 2018   22:42 Diperbarui: 1 September 2018   23:03 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pernah sekali aku mengunjungi kotamu

menziarahi reruntuhan cinta yang dulu kita bangun

di atas mimpi.

aku melihat sisa-sisa kenangan yang nampak mulai mengarat

terkubur diantara puing-puing waktu yang tak mau tahu

tentang rindu yang terbelenggu dalam dadaku

aku pun melihatmu 

berdiri dengan mata menyala-nyala

membakari diri dengan magma membara

tapi airmata tetaplah simbol kesedihan untuk wanita yang kehilangan cinta

Jakarta, 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun