"Pengendara motor sekarang lebih banyak mengenakan helm rata-rata disini, jadi orang seperti takut jadinya. Ada juga warga sini masih yang cuek aja, istilahnya jalan ya jalan aja gitu," Papar Ryo seorang warga sekitar yang diwawancarai di depan Hotel Horison Ciledug.
Masih banyaknya pengendara baik dari sepeda motor maupun mobil sebagian dari mereka masih abai dengan diberlakukannya tilang elektronik disini. Seperti halnya warga sekitar yang belum mengindahkan perkataan ketua RT setempat yang sudah menghimbau ketika keluar selalu menaati peraturan yang berlaku agar tidak terkena sanksi.
Penempatan ETLE di jalan Ciledug Raya menimbulkan perdebatan antara warga sekitar yang dianggap kurang efektif penempatannya dan lebih baik dicopot saja. Lalu, lebih baik dipasang di wilayah Kebayoran Lama dan Seskoal. Ryo berpendapat jika pemasangan ETLE di kawasan tersebut akan lebih efektif karena sudah termasuk jalanan perkotaan di Jakarta.
Solusi yang tepat untuk mencegah perdebatan ini, lebih baik pemerintah lebih sering melakukan sosialisasi kepada pengendara yang lalu lalang di daerah ini. Khawatir kepada pengendara ada yang tidak memakai helm atau plat mobil yang sedang tidak sesuai karena tidak mengetahui informasi. Dan kepada pengendara untuk selalu menaati peraturan untuk keselamatan diri sendiri dan juga pengendara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H