Mohon tunggu...
MUHAMMAD RAIS
MUHAMMAD RAIS Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Teknik Industri Universitas Airlangga

Saya seorang mahasiswa yang tertarik terhadap olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola

Penggunaan Video Assistant Referee di Liga Indonesia: Solusi atau Bukan?

11 Juni 2022   22:54 Diperbarui: 11 Juni 2022   23:32 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Video asisten wasit atau yang dikenal dengan VAR adalah teknologi untuk membantu wasit dalam pertandingan sepak bola. VAR dapat membantu wasit menentukan keputusan agar tidak terjadi kekeliruan dan membuat pekerjaan tim wasit lebih mudah dan mengurangi kemungkinan kesalahan selama memimpin pertandingan. Video asisten wasit atau VAR dimasukkan ke dalam Laws of the Game pada tahun 2018 untuk membantu menilai keputusan yang diambil oleh wasit utama melalui gambar video dalam tiga situasi: (I) gol, (II) penalti, dan (III) insiden kartu merah di mana ada keraguan untuk mengidentifikasi pemain yang akan diganjar. Pertanyaannya, apakah VAR sangat dibutuhkan di Liga Indonesia?

Liga Indonesia banyak ternodai dengan keputusan kontroversial yang dibuat oleh wasit. Salah satunya keputusan kontroversial yang dilakukan wasit dalam laga Persebaya versus Persela di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (21/10/2021). Pelatih Persela, Aji Santoso, menyebut wasit setidaknya melakukan kesalahan dalam dua momen. Pertama adalah tak disahkannya gol Jose Wilkson pada menit ke-33. Menurut wasit, hasil sepakan tendangan bebas Jose belum melewati garis gawang. Padahal jika melihat tayangan ulang, tampak bola sudah melewati garis gawang yang dijaga oleh Dwi Kuswanto. Momen kedua yakni gol pemain Persela, Ivan Carlos yang tercipta melalui serangan balik pada menit ke-34. Aji menyebutkan bahwa sebelum mencetak gol, posisi Ivan sedang offside. Akibat kejadian tersebut, Aji menilai bahwa sepak bola Indonesia membutuhkan teknologi VAR. Hal itu diperlukan agar tak ada lagi pihak yang dirugikan oleh keputusan wasit.

PSSI tampaknya sudah sadar dengan situasi yang terjadi bahkan PSSI telah berencana menggunakan VAR di Liga 1. Oleh karena itu, digelar diskusi di Jakarta yang bertujuan agar masyarakat lebih terbuka dengan teknologi baru tersebut dengan menghadirkan dua ahli, Kevin Carpenter seorang ahli dari Genius Sport, dan Ariffin Bin Abdullah ahli dari EVS VAR. Menurut Ariffin Bin Abdullah, ide awal VAR muncul untuk mempermudah kinerja wasit dengan teknologi yang tepat guna. Selain itu VAR juga dapat meminimalisir konflik bagi salah satu tim yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit. Ariffin menjelaskan, dengan alat ini wasit bisa membuat keputusan. Jadi, apabila wasit merasa ragu mengenai keputusannya, wasit bisa menghentikan permainan sesaat, bicara dengan tim, lalu pergi melihat tayangan ulang di layar VAR. Meski penerapan VAR dirasa sangat penting, menurut Ariffin butuh waktu kurang lebih dua hingga tiga tahun bila Indonesia mau mengadopsinya. Setelah PSSI mengajukan penggunaan VAR kepada FIFA, prosesnya akan dimulai dengan penyusunan timeline untuk pelatihan dari FIFA bagi para wasit.

Lalu apakah penggunaan VAR di Liga Indonesia dapat mengurangi masalah yang ada? Hadirnya VAR diyakini akan mengurangi permasalahan yang dialami oleh wasit di Liga Indonesia. Rencana penggunaan teknologi itu sudah muncul di Indonesia sejak tahun 2019, tetapi hingga bergulirnya liga tahun 2021, PSSI belum merealisasikan rencana tersebut. Penggunaan teknologi ini akan terkendala karena beberapa alasan, antara lain biaya yang cukup mahal, infrastruktur stadion di Indonesia belum memadai, dan sumber daya manusia yang mungkin masih kurang. Pengadaan VAR membutuhkan biaya yang mahal. Ketua PSSI, Iwan Bule menyebut biaya pengadaan VAR bisa mencapai Rp 90 miliar. Sedangkan biaya operasional untuk sekali bermain di stadion sekitar Rp 200 juta. Penggunaan VAR dapat menegakkan peraturan pertandingan sepak bola (Laws of The Game) dalam mencapai fair play di Liga Indonesia. Adanya teknologi tersebut akan memudahkan wasit dalam melihat kembali kejadian yang terjadi di lapangan. Teknologi tersebut akan memperbaiki permasalahan yang ada di persepakbolaan Indonesia.  Selain itu, hadirnya VAR juga akan memperjelas saat terjadi pelanggaran sehingga tidak dianggap sebagai keputusan kontroversial. Oleh karena itu, teknologi ini membuat penonton paham akan keputusan yang dibuat oleh wasit dan tidak menyalahkan wasit secara sepihak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun