Mohon tunggu...
MUHAMMAD RAIHAN NUR RADILLA
MUHAMMAD RAIHAN NUR RADILLA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Saya Muhammad Raihan Nur Radilla, Mahasiswa S1 Prodi Perencanaan wilayah dan kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penting Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah dalam Menjalankan Fungsi-fungsi Pemerintahan

27 April 2024   22:32 Diperbarui: 27 April 2024   22:45 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam sistem pemerintahan Indonesia memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan yang efektif dan efisien. Dalam konteks otonomi daerah, hubungan ini berfokus pada bagaimana pemerintah pusat dan daerah bekerja sama dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya masing-masing.

Dasar Konstitusional

Dasar konstitusional untuk hubungan pemerintah pusat dan daerah tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menjamin otonomi daerah dan memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. 

Dasar konstitusional untuk hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia didasarkan pada prinsip negara kesatuan. Prinsip ini menegaskan bahwa pemerintah pusat bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan pemerintahan. Dalam konteks ini, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menjadi instrumen penting yang mengatur hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dengan menerapkan asas desentralisasi. Undang-undang ini membagi wilayah negara kesatuan menjadi daerah-daerah provinsi, kabupaten, dan kota, yang diberi kewenangan formal dan material untuk mengatur dan mengurus urusan yang menjadi kewenangannya.

Selain itu, pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah juga terkait erat dengan prinsip desentralisasi, yang merupakan penyerahan sebagian urusan pemerintahan dari pemerintah pusat ke daerah. Hal ini mencerminkan hubungan yang seimbang antara kedua entitas tersebut, dengan tetap menghormati hak tradisional masyarakat dan asal-usul daerah. Prinsip ini menekankan perlunya menjaga keseimbangan dalam pembagian kewenangan secara sistemik dengan karakter ke-Indonesiaan.

Dengan demikian, dasar konstitusional untuk hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia didasarkan pada prinsip negara kesatuan, asas desentralisasi, dan pembagian kewenangan yang seimbang antara kedua entitas tersebut. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan oleh DPRD dan kepala daerah, yang memiliki fungsi berbeda namun sejajar, dengan DPRD bertanggung jawab atas pembentukan Perda, anggaran, dan pengawasan, sementara kepala daerah melaksanakan kebijakan daerah.

Perkembangan Regulasi

Perkembangan regulasi di bidang hubungan pemerintah pusat dan daerah telah terjadi sejak tahun 1999 dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 juga membagi urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 membagi urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Selain itu, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 juga memperkuat peran serta Pemerintah Daerah dalam bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk bersama-sama dalam penyelenggaraan pemerintahan. 

Pada tahun 2022, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ditetapkan. Undang-Undang ini diharapkan dapat memperbaiki desain hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, serta memperkuat peran serta Pemerintah Daerah dalam bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk bersama-sama dalam penyelenggaraan pemerintahan. Arah hubungan keuangan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah ke depan telah ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022, dengan tujuan untuk mencapai target pertumbuhan yang lebih baik dan memperkuat peran serta Pemerintah Daerah dalam bersinergi dengan Pemerintah Pusat. 

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, undang-undang tersebut merupakan instrumen pembuka hubungan pusat dan daerah yang menerapkan asas desentralisasi dan dekonsentrasi. Pembagian daerah-daerah inilah yang kemudian melahirkan desentralisasi, yaitu penyerahan sebagian urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat. Keberadaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah inilah yang kemudian melahirkan hubungan antar susunan pemerintahan yang lebih terbuka dan demokratis. 

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan regulasi di bidang hubungan pemerintah pusat dan daerah di Indonesia telah menunjukkan perubahan yang lebih signifikan. Perubahan-perubahan ini ditujukan untuk memperkuat peran serta Pemerintah Daerah dalam bersinergi dengan Pemerintah Pusat, serta untuk mencapai target pertumbuhan yang lebih baik dan memperkuat peran serta Pemerintah Daerah dalam bersinergi dengan Pemerintah Pusat.

Format Ideal

Format ideal hubungan pemerintah pusat dan daerah di masa depan harus memperhatikan kebutuhan daerah dan mengintegrasikan konsep otonomi yang lebih luas. Dalam hal ini, pemerintah pusat harus memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, serta memberikan bantuan dan dukungan yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam mengelola urusan pemerintahan. 

Format ideal hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia adalah topik diskusi dan debat yang masih berlangsung. Hubungan tersebut diatur oleh Konstitusi Indonesia 1945, yang menjelaskan prinsip-prinsip desentralisasi dan pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat bertanggung jawab atas urusan-urusan yang penting bagi negara, sedangkan pemerintah daerah bertanggung jawab atas urusan-urusan yang terkait dengan daerah.

Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dikarakteristikan dengan sistem desentralisasi, dimana kekuasaan dibagi antara dua tingkat pemerintahan. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan otonomi daerah dan memungkinkan pemerintah daerah membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing.

Hubungan tersebut juga diatur oleh peraturan perundang-undangan yang menjelaskan peran dan tanggung jawab masing-masing tingkat pemerintahan. Contohnya, Undang-Undang  No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan kekuasaan dan tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk kekuasaan membuat keputusan tentang urusan daerah dan mengelola sumber daya daerah.

Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga dipengaruhi oleh konsep "desentralisasi dengan pusat yang kuat", yang berarti bahwa walaupun pemerintah daerah memiliki derajat otonomi yang signifikan, pemerintah pusat masih memainkan peran yang signifikan dalam menetapkan kebijakan nasional dan memberikan bantuan kepada pemerintah daerah.

Format ideal hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia adalah desentralisasi dengan pusat yang kuat, di mana pemerintah daerah memiliki derajat otonomi yang signifikan, tetapi pemerintah pusat masih memainkan peran yang signifikan dalam menetapkan kebijakan nasional dan memberikan bantuan kepada pemerintah daerah.

Evaluasi Hubungan

Evaluasi hubungan pemerintah pusat dan daerah dalam aspek kewenangan, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam lainnya, dan administrasi telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan ini berjalan dan bagaimana perlu diperbaiki. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan ini masih memiliki beberapa kelemahan dan perlu diperbaiki agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien

Pengawasan dan Pembinaan

Pengawasan dan pembinaan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah juga menjadi salah satu aspek penting dalam hubungan ini. Pemerintah pusat harus memberikan bantuan dan dukungan yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam mengelola urusan pemerintahan, serta memberikan pengawasan yang lebih efektif untuk memastikan bahwa daerah mengelola urusan pemerintahan dengan baik

Dari pemaparan diatas, hubungan pemerintah pusat dan daerah dalam sistem pemerintahan Indonesia memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan yang efektif dan efisien. Untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam mengelola urusan pemerintahan, pemerintah pusat harus memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah dan memberikan bantuan dan dukungan yang lebih efektif. Selain itu, pengawasan dan pembinaan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah juga menjadi salah satu aspek penting dalam hubungan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun