Eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang positif maupun negatif. Dalam perspektif teoritis, eksternalitas terjadi karena adanya perbedaan antara marginal social dan private cost suatu barang. Eksternalitas dapat diartikan sebagai efek langsung dari suatu tindakan yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain. Eksternalitas dapat timbul karena aktivitas manusia yang tidak mengikuti prinsip-prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan
Dalam pandangan ekonomi, eksternalitas dan ketidakefisienan timbul karena adanya perbedaan antara biaya sosial dan biaya pribadi. Esternalitas dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu eksternalitas negatif dan eksternalitas positif
Eksternalitas negatif terjadi ketika kegiatan individu atau perusahaan menimbulkan dampak merugikan pada pihak lain yang tidak direfleksikan dalam harga pasar
Contoh eksternalitas negatif adalah polusi lingkungan, kebisingan, kemacetan lalu lintas, atau konsumsi alkohol yang berlebihan
Eksternalitas positif terjadi ketika kegiatan individu atau perusahaan memberikan manfaat tambahan kepada pihak lain yang tidak direfleksikan dalam harga pasar
Contoh eksternalitas positif adalah penelitian dan pengembangan teknologi baru, investasi dalam pendidikan, atau pembangunan infrastruktur yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Dalam masyarakat modern, keberadaan barang publik seperti fasilitas umum, infrastruktur, dan sumber daya alam telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Namun, terkadang, penggunaan barang publik tersebut tidak dilakukan dengan cara yang bijak dan berkelanjutan. Keterlepasan masyarakat dalam penggunaan barang publik dapat berdampak pada kerusakan, degradasi, dan penggunaan yang tidak efisien.
Faktor- Faktor Penyebab Konsep Eksternalitas
Faktor Masyarakat Sebagai Free Rider
Masalah Keterlepasan Masyarakat dalam penggunaan barang publik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Lack of awareness: Masyarakat tidak menyadari pentingnya melestarikan barang publik untuk kepentingan masa depan.
Lack of incentives: Tidak adanya insentif yang jelas untuk mendorong masyarakat untuk melestarikan barang publik.
Lack of education: Masyarakat tidak mendapatkan pendidikan yang cukup tentang pentingnya melestarikan barang publik.
Dampak keterlepasan masyarakat dalam penggunaan barang publik dapat berupa:
Kerusakan fisik: Barang publik dapat rusak atau tidak dapat digunakan lagi karena penggunaan yang berlebihan.
Penggunaan yang tidak efisien: Penggunaan barang publik dapat tidak efisien, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal.
Ketergangguan lingkungan: Penggunaan barang publik dapat berdampak pada ketergangguan lingkungan, seperti polusi, degradasi, dan kerusakan ekosistem.
Solusi untuk Mendorong Masyarakat sebagai Fee Rider
Untuk mendorong masyarakat sebagai fee rider dan melestarikan barang publik, beberapa solusi dapat diterapkan, seperti:
Masyarakat perlu mendapatkan pendidikan yang cukup tentang pentingnya melestarikan barang publik.
Tidak adanya insentif yang jelas dapat mendorong masyarakat untuk melestarikan barang publik.
Pengawasan yang efektif dapat mencegah penggunaan barang publik yang berlebihan dan tidak efisien.
Partisipasi masyarakat: Masyarakat perlu diikutsertakan dalam proses pengelolaan dan pengawasan barang publik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab.
Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, masyarakat dapat diharapkan menjadi lebih sadar dan tanggung jawab dalam penggunaan barang publik, sehingga dapat melestarikan dan memanfaatkan barang publik secara berkelanjutan.
2. Faktor Sumber Daya Bersama
Dalam konsep eksternalitas, faktor sumber daya bersama (public goods) memainkan peran penting dalam timbulnya eksternalitas. Eksternalitas adalah dampak yang tidak tercakup dalam biaya dan manfaat yang dirasakan oleh individu atau perusahaan, tetapi berdampak pada masyarakat luas. Faktor sumber daya bersama seperti polusi udara, air, dan suara, serta kesehatan tanaman, dapat menjadi contoh eksternalitas jenis yang tidak habis, memerlukan instrumen ekonomi untuk menginternalisasikan dampak tersebut dalam aktivitas dan analisa ekonomi
Faktor-faktor penyebab eksternalitas timbul karena aktivitas manusia yang tidak mengikuti prinsip-prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Dalam pandangan ekonomi, eksternalitas dan ketidakefisienan timbul karena salah satu atau lebih dari prinsip-prinsip alokasi sumber daya yang efisien tidak terpenuhi. Karakteristik barang atau sumber daya publik, ketidaksempurnaan pasar, kegagalan pemerintah, dan keberadaan barang publik menjadi keadaan-keadaan dimana unsur hak pemilikan atau pengusahaan sumber daya tidak terpenuhi
Dalam konteks pembangunan ekonomi, konsep pembangunan berkelanjutan menekankan pentingnya memperhatikan aspek keberlanjutan, termasuk perlunya memerhatikan ketersediaan sumber daya alam dan lingkungan untuk generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, serta dapat menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan serupa.Â
3. Faktor Ketidaksempurnaan Pasar
Dalam konsep ekonomi, pasar yang sempurna adalah suatu konsep ideal yang tidak terjadi dalam kenyataan. Pasar yang sempurna memiliki beberapa syarat, seperti adanya informasi yang lengkap dan transparan, tidak adanya monopoli, dan adanya persaingan yang seimbang
Namun, dalam kenyataan, pasar seringkali tidak sempurna dan mengalami beberapa masalah, seperti adanya monopoli, informasi yang tidak lengkap, dan adanya efek sampingan (eksternalitas) yang tidak dihitung dalam harga pasar.
Eksternalitas adalah salah satu faktor ketidak sempurnaan pasar yang paling penting. Eksternalitas adalah dampak yang dirasakan oleh pihak ketiga yang tidak terlibat secara langsung dalam transaksi, seperti pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh industri.Â
Eksternalitas ini dapat menyebabkan pasar tidak dapat berfungsi dengan sempurna, karena harga pasar tidak mencerminkan biaya yang sebenarnya.
Dalam beberapa kasus, pasar dapat berfungsi dengan baik dalam mengalokasikan sumber daya, tetapi dalam beberapa kasus lainnya, pasar dapat mengalami kegagalan, seperti adanya monopoli, informasi yang tidak lengkap, dan adanya efek sampingan (eksternalitas) yang tidak dihitung dalam harga pasarKegagalan pasar dapat menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak optimal, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pasar.
Untuk mengatasi kegagalan pasar, beberapa solusi dapat diterapkan, seperti penggunaan undang-undang dan mekanisme harga yang lebih efektif dalam menghitung biaya Eksternalitas Selain itu, peran pemerintah juga sangat penting dalam mengatur pasar dan mengurangi kegagalan pasar, seperti dengan mengatur harga dan mengawasi industri yang berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan.Â
Faktor ketidak sempurnaan pasar, seperti adanya eksternalitas, dapat menyebabkan pasar tidak dapat berfungsi dengan sempurna. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi kegagalan pasar, seperti dengan menggunakan undang-undang dan mekanisme harga yang lebih efektif, serta peran pemerintah yang aktif dalam mengatur pasar.
4. Faktor Kegagalan Pemerintah
Pemerintah memiliki peran vital dalam mengatasi eksternalitas, yang merupakan dampak dari kegiatan ekonomi yang tidak tercermin dalam biaya atau manfaat langsung pelaku pasar. Namun, kegagalan dalam menangani faktor penyebab eksternalitas dapat mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat dan lingkungan. Salah satu faktor penyebab utama kegagalan pemerintah adalah kurangnya regulasi yang efektif. Misalnya, dalam sektor industri, kurangnya standar emisi dan pengawasan yang ketat dapat menyebabkan polusi udara dan pencemaran lingkungan lainnya.
 Pemerintah yang lemah dalam menegakkan aturan ini bisa memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengabaikan dampak eksternal negatif dari kegiatan mereka.Selain itu, ketidakmampuan dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan juga menjadi faktor yang menyebabkan eksternalitas. Misalnya, penebangan liar hutan tanpa pengawasan yang memadai dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang luas dan hilangnya habitat satwa liar.
 Pemerintah yang gagal dalam mengimplementasikan kebijakan konservasi yang efektif dapat meningkatkan risiko eksternalitas negatif ini.Selain itu, kurangnya koordinasi antarlembaga pemerintah dan kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan juga dapat memperburuk masalah eksternalitas. Ketika berbagai departemen dan badan pemerintah tidak bekerja sama secara efektif, risiko terjadinya dampak negatif yang tidak terduga meningkat. Selain itu, ketidakjelasan dalam proses pengambilan keputusan bisa menghasilkan kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Implikasi dari kegagalan pemerintah dalam menangani faktor penyebab eksternalitas adalah terjadinya kerugian ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan. Misalnya, polusi udara yang tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan dan biaya kesehatan yang tinggi bagi masyarakat. Selain itu, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas ekonomi yang tidak terkendali dapat mengancam keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan jangka panjang.
Untuk mengatasi kegagalan ini, pemerintah perlu meningkatkan regulasi dan pengawasan, memperkuat kapasitas institusi untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, serta meningkatkan koordinasi antar lembaga dan transparansi dalam pengambilan keputusan. Hanya dengan langkah-langkah ini, pemerintah dapat meminimalkan dampak eksternalitas negatif dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H